Tujuh kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia dalam sejarah

5 Januari 2024, 18:53 WIB
Ilustrasi kereta api di masa perang revolusi kemerdekaan Indonesia - Tujuh kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia dalam sejarah /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Sedikitnya ada tujuh kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia yang tercatat dalam lembaran sejarah. Tragedi-tragedi di atas rel itu telah melintasi beberapa zaman di republik kita. Dunia kereta api, sekali waktu, adalah juga aroma khas manusia bercampur bau logam tua, menjadi parfum khas perjalanan yang menyimpan cerita ratusan kilometer.

Sejarah perkeretapian juga pernah mencatata bagian ini: gerbong kereta api yang sesak, hawa panas dan pengap saling berkejaran, menari dalam ruang sempit yang dipenuhi oleh deru napas penumpang. Dinding-dinding besi menyerap dan memantulkan kembali kelelahan yang tergambar jelas pada wajah-wajah lelah. Suara bisikan, desah, dan langkah kaki beradu dengan ritme laju kereta.

Sejarah panjang perang kemerdekaan Indonesia dalam melawan penjajah tidak bisa terlepas dari peranan penting kereta api. Kita bisa temukan di rak literatur, salah satunya dalam buku berjudul "Kereta Api Indonesia". Buku lawas ini merupakan sebuah karya yang mendokumentasikan sejarah dan perkembangan kereta api di Indonesia.

Buku ini diterbitkan oleh Departemen Penerangan Republik Indonesia dan memiliki total 108 halaman. Sumber asli buku ini berasal dari koleksi University of California, Berkeley, dan telah didigitalisasi pada tanggal 9 Februari 2017. Buku ini memberikan informasi dan wawasan penting tentang transportasi kereta api di Indonesia, yang merupakan bagian penting dari infrastruktur dan sejarah transportasi negara Indonesia.

Baca Juga: Bendera Merah Putih terinspirasi dari Hadits Rasulullah SAW

Kecelakaan kereta api terparah di Indonesia, Tragedi Bintaro 19 Oktober 1987. Antara/ANRI

Namun kereta api adalah juga bagian transportasi yang dibaluri tragedi. Dalam buku "Transportasi, Si Pembunuh Yang Terlupakan" yang ditulis oleh Rafli Althoriq dan diterbitkan Guepedia tahun 2020, mengangkat isu penting tentang kecelakaan lalu lintas, sebuah topik yang seringkali terabaikan.

Buku ini ditujukan sebagai bentuk kepedulian pelajar pelopor lalu lintas terhadap tingginya angka kecelakaan yang sering melibatkan sesama pelajar.

Dalam buku ini, Rafli Althoriq mengupas secara mendalam tentang tragedi yang disebabkan oleh mesin-mesin transportasi yang telah menyebabkan hilangnya ratusan jiwa setiap hari, namun sayangnya masih banyak di antara kita yang belum sepenuhnya menyadari bahaya ini.

Baca Juga: Kilas balik G30S PKI: Teori konspirasi, dugaan keterlibatan CIA, hingga buku-buku sejarah berbagai versi

Dari sudut sejarah perkeretapian Indonesia, buku "Transformasi Organisasi Kereta Api Indonesia (KAI)" karya Dr. H. Achmad Aminudin, MSi, Penerbit Adab, merupakan sebuah narasi menarik yang menggambarkan perjalanan luar biasa perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI).

Buku ini berfokus pada restrukturisasi dan transformasi yang dilakukan oleh KAI untuk menghadapi berbagai tantangan di era modern.

Dalam 265 halaman, buku ini menguraikan secara mendalam proses perubahan strategis, baik dari segi organisasi maupun operasional, yang telah menjadikan KAI sebagai salah satu entitas transportasi rel yang paling penting dan terdepan di Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Penculikan Sukarno-Hatta oleh pemuda Menteng 31

Penurunan kasus kecelakaan 

Merujuk data dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretapian Kementerian Perhubungan, telah terjadi penurunan signifikan dalam jumlah kecelakaan kereta api, terutama jika dibandingkan dengan awal 2000-an.

Tahun 2007 mencatat 139 kecelakaan, yang kemudian turun menjadi 126 pada tahun 2008. Namun, dalam empat tahun terakhir, terjadi penurunan drastis dengan rata-rata kecelakaan hanya 13,75 per tahun.

Kecelakaan fatal juga menurun secara dramatis. Dari 45 korban jiwa pada 2008, angka tersebut turun menjadi nol pada periode 2019-2022. Kecelakaan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir didominasi oleh insiden anjlok, dengan sebagian besar kecelakaan terjadi karena faktor ini.

Data Ditjen Perkeretapian mengklasifikasikan jenis kecelakaan kereta api menjadi lima kategori, termasuk tabrakan dengan kereta lain, anjlokan, terguling, banjir/longsor, dan lain-lain.

Dari 55 kecelakaan pada 2019-2022, hanya satu insiden tabrakan dengan kereta lain, satu kecelakaan terguling, dan satu karena banjir dan longsor. Sisanya adalah kecelakaan akibat anjlok.

Tujuh kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia

Indonesia memiliki sejarah panjang terkait insiden kereta api yang parah, tujuh kecelekaan kereta api terbesar dan dianggap paling parah yaitu:

1. Kecelakaan Kereta Api Padang Panjang (22 Desember 1944)

Kecelakaan ini mengakibatkan 200 kematian dan 250 luka-luka di Singgalang Kariang, Padang Panjang. Disebabkan oleh rem blong, insiden ini merupakan salah satu yang paling mematikan dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.

2. Tragedi Bintaro (19 Oktober 1987)

Terkenal sebagai salah satu kecelakaan kereta api paling mematikan, Tragedi Bintaro mengakibatkan 156 kematian dan 300 luka-luka. Kecelakaan ini melibatkan tabrakan antara KA Patas Merak dan KA lokal.

3. Kecelakaan Kereta Api Uap Bumel (20 September 1968)

Terjadi di Ratu Jaya, Depok, insiden ini melibatkan tabrakan antara kereta api uap Bumel dengan kereta api cepat, mengakibatkan 116 kematian.

4. Kecelakaan Kereta Api di Brebes (25 Desember 2001)

Kecelakaan ini terjadi akibat pelanggaran sinyal dan mengakibatkan 31 kematian.

5. Kecelakaan KRL di Ratu Jaya Depok (2 November 1993)

Akibat kesalahan informasi antara petugas, kecelakaan ini mengakibatkan 20 kematian.

6. Tumburan KA Kertajaya dengan KA Sembrani (14 April 2006)

Kecelakaan ini terjadi di Stasiun Gubug, Grobogan, mengakibatkan 14 kematian.

7. Tabrakan KRL vs Tangki Pertamina (9 Desember 2013)

Tujuh orang meninggal dalam kecelakaan ini, termasuk masinis dan asisten masinis.

Meskipun telah terjadi penurunan kecelakaan, peristiwa-peristiwa tragis ini tetap menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam perkeretaapian. Perbaikan terus dilakukan, baik dalam teknologi maupun manajemen operasional, untuk memastikan keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama.

Peristiwa kecelakaan kereta api, yang pernah menjadi bayang-bayang menakutkan dalam sejarah transportasi Indonesia, selalu menjadi catatan penting dalam buku sejarah perkeretaapian nasional, seiring dengan upaya berkelanjutan untuk mengurangi risiko dan melindungi nyawa.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler