Mimpi Muhammad Qasim dan analisa Alexander Dugin: Perang Akhir Zaman tak lama lagi dimulai dari Timur Tengah

2 Januari 2024, 15:33 WIB
Brigade Al Qassam Hamas /Tangkapan layar video Brigade Al Qassam Hamas

WartaBulukumba.Com - Ini adalah sepenggal komparasi dari apa yang dilihat dalam mimpi geopolitik Muhammad Qasim, seorang pria Pakistan yang fenomenal dan prediksi Alexander Dugin: Perang Akhir Zaman tak lama lagi dimulai dari Timur Tengah! Benarkah?

Muhammad Qasim dan mimpinya tentang masa depan umat Islam membawa gambaran yang mendalam tentang situasi politik di Timur Tengah. Dalam mimpinya, ia melihat penjajah 'Israel', Palestina, Arab Saudi, dan Turki, dan bagaimana peristiwa politik besar meliputi wilayah-wilayah ini.

Mimpinya meramalkan konspirasi yang akan dilancarkan oleh suatu kaum terhadap umat Islam secara global. Konspirasi tersebut melibatkan penghancuran negara-negara penting dalam dunia Islam, seperti Arab Saudi dan Turki. Namun, dalam gelombang peristiwa itu, muncul harapan baru.

Pasukan tentara Islam akan muncul dari arah timur, membawa harapan dan perlindungan bagi wilayah-wilayah yang terancam oleh musuh-musuh Islam. Mimpinya memperlihatkan bagaimana umat Islam dapat menyelamatkan kembali wilayah-wilayah tersebut dari ancaman yang mengintai.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim: Dajjal muncul setelah Perang Dunia ke 3 'Armageddon'

Rekomendasi literatur

Mimpi-mimpi Muhammad Qasim menjadi sumber pemikiran dan diskusi dalam melihat dinamika politik di Timur Tengah. Meski mungkin menjadi gambaran yang menarik, penting untuk diingat bahwa mimpi adalah pengalaman pribadi dan interpretasinya dapat bervariasi.

Bagaimana memahaminya? Ada sejumlah literatur untuk bisa membantu kita memperluas cakrawala dengan pikiran terbuka, salah satunya buku berjudul "Armageddon, Peperangan Akhir Zaman", yang membahas topik tentang konsep peperangan akhir zaman dalam berbagai agama seperti al-Qur'an, hadits, Taurat, dan Injil.

Buku ini ditulis oleh Wisnu Sasongko dan diterbitkan oleh Gema Insani pada tahun 2003. Dalam buku ini, Sasongko menjelaskan perspektif agama-agama tersebut terhadap peristiwa akhir zaman yang konon akan terjadi di masa depan. Dengan 247 halaman, buku ini memberikan tinjauan mendalam terkait topik ini, yang memiliki keterkaitan dengan keyakinan agama-agama besar.

Baca Juga: Puluhan mimpinya terbukti tapi Muhammad Qasim tetap menolak disebut sebagai calon Imam Mahdi

Dengan pendekatan berbeda, kita bisa jelajahi buku "Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman" karya Manshur Abdul Hakim yang diterbitkan Pustaka Al-Kautsar, yang membahas keberadaan dan peran penting Kerajaan Romawi dalam sejarah dunia. Romawi dikenal sebagai kekaisaran kuat dengan peradaban dan warisan monumentalnya yang memengaruhi dunia. Al-Quran dan hadits Nabi juga merujuk pada bangsa ini. Dalam buku ini, penulis mengulas sejarah, kebudayaan, dan interaksi Romawi dengan umat Islam, serta relevansinya dengan masa kini. Penelitian mendalam menjadi landasan untuk menggali hubungan Romawi dengan umat Islam dan peranannya di zaman Akhir.

Dari perspektif berbeda, kita juga bisa membaca buku "Armagedon & Milenium Baru Akhir Jaman" karya Morris Cerullo dari penerbit Pinang yang membahas Kitab Wahyu yang meramalkan pertempuran terakhir di Lembah Megiddo, 'Israel'.

Buku ini membahas Armagedon: Perang Akhir Zaman, tujuan tiga pertempuran akhir zaman, detail pemerintahan seribu tahun oleh Yesus Kristus, dan aasan dibalik pelepasan Setan setelah seribu tahun.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim dan petunjuk Rasulullah SAW tentang bagian Kenabian

Kekejaman Zionis di Palestina dan Pesan Allah SWT kepada Umat Islam

Mengutip laman Muhammadqasimpk, Muhammad Qasim berkata, dia melihat mimpi ini tanggal 19 Mei 2021.

"Dalam mimpi ini aku mendengar suara Allah SWT berkata: Qasim, sampaikan pesanku kepada kaum muslimin."

"Allah SWT mulai berbicara dengan nada marah, dan aku sangat ketakutan: "Wahai muslim, sekurang-kurangnya miliki sedikit keberanian, populasi kalian (muslim) lebih dari 1,5 miliar, tapi jangankan merusaknya (Israel), kalian muslim bahkan tidak bisa meyakinkan mereka (Israel) untuk melakukan gencatan senjata."

Kehancuran Timur Tengah dan Pendirian Bangunan Islam

Berikut mimpi Muammad Qasim tentang kehancuran Timur Tengah dan berdirinya "bangunan Islam".

"Dalam mimpi ini, aku menemukan diriku berada di sebuah rumah yang berada di Timur Tengah. Ini adalah rumah yang sangat besar tetapi desainnya kuno. Ada banyak ruangan di dalam rumah dengan cat berwarna hijau. Ada orang-orang di kamar rumah ini yang semuanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Aku berkata pada diriku sendiri: "Apa yang aku lakukan di rumah ini?"

Aku berjalan ke dalam rumah dan menemukan sebuah jendela di salah satu ruangan yang terbuka ke arah luar. Di sana, aku melihat seorang anak yang berusia sekitar 12 tahun dan dia sedang melihat sesuatu melalui jendela itu. Lalu aku juga melihat keluar melalui jendela itu dan melihat sebuah rumah dari kejauhan. Rumah ini sangat modern dan terlihat seperti bangunan besar dan banyak orang disana. Aku juga melihat seorang pria yang memiliki mobil merah dan dia sedang mengendarainya.

Aku merasa pria ini adalah kepala rumah tangga dari rumah tersebut. Dia sedang mengendarai mobilnya dengan melakukan berbagai atraksi yang berbeda-beda dan orang-orang di sekitar mulai memujinya. Pria itu memang melakukan atraksi yang cukup bagus. Kemudian aku berjalan menuju ruangan lain dan ada seorang anak yang berdiri di sana. Ia berlari ke arahku dan menyapaku sambil menyebutkan namanya dan aku menyapanya kembali. Dia berkata kepadaku: "Apakah kamu melihat bagaimana orang itu mengendarai mobilnya?" Aku berkata kepadanya: "Ya, aku melihatnya. Ini adalah hobi orang-orang kaya. Dia memiliki sebuah mobil dan juga area yang luas sehingga dia dapat melakukan atraksi yang sangat bagus. Kemudian anak itu berkata kepadaku: "Maukah kamu bermain bola kasti denganku? Aku memiliki tongkat pemukul dan bola." Aku membalasnya: "Ya, mengapa tidak!"

Tiba-tiba ibunya memanggil dari ruangan lain dan berkata: Selesaikan pekerjaan sekolahmu dulu kemudian bermainlah setelah itu." Kemudian anak itu berkata kepadaku: "Tolong tetap di sini, dan aku akan kembali setelah menyelesaikan pekerjaan sekolahku dan aku akan membawa kembali tongkat dan bolanya juga." Aku mengatakan kepadanya: "Baiklah, aku akan menunggumu di sini!" Kemudian tiba-tiba sesuatu muncul di benakku untuk berjalan menuju jendela lagi dan memperhatikan pria dengan mobil merah itu. Setelah beberapa saat berdiri disana, seorang pria lain mendekati jendela dan mulai menonton aksi mobil merah itu juga. Aku melihat rumah modern itu dibangun dengan kuat dan terlihat sangat bagus. Pria dengan mobil merah berteriak dengan bangga: "Lihat, aku dapat melakukan aksi yang bagus."

Tiba-tiba aku mendengar suara aneh dari dasar tembok rumah itu dan bumi di sekitarnya mulai tenggelam. Dinding rumah juga mulai runtuh setelah itu. Setelah melihat ini, aku memberi tahu pria yang berdiri di sebelahku: "Bumi akan tenggelam dari sana dan dindingnya juga akan runtuh". Dia terkejut melihat ini dan berkata: "Bagaimana ini bisa terjadi, rumah itu sangat kuat!" Aku berkata: "Ya, tapi aku khawatir jika puing-puing dari dinding rumah itu akan menimpa rumah kita dan merusaknya." Dia menjawab: "Tidak, ini tidak mungkin. Rumah itu jauh, bahkan jika dindingnya runtuh, puing-puingnya tidak akan sampai kesini."

Kemudian aku melihat bahwa bumi di depan rumah itu mulai tenggelam dan salah satu dinding sampingnya runtuh. Bumi mulai tenggelam dengan sangat cepat tetapi orang-orang di sekitarnya tidak memperhatikannya. Mereka sibuk menyaksikan aksi pria dengan mobil merah itu. Pria itu sendiri juga tidak memperhatikan situasi itu.

Aku berkata pada diriku sendiri: "Bumi di bawah rumah ini sedang tenggelam dan orang-orang tidak peduli dan mereka sibuk memuji orang itu." Lalu tiba-tiba pria itu membelokkan mobilnya menuju area parkir. Bumi sudah tenggelam dengan sangat cepat dan beberapa orang yang memuji pria itu juga tertelan oleh bumi. Yang lain mulai berteriak ketika melihat mereka tenggelam ke dalam bumi. Karena dinding yang runtuh dan tanah yang tenggelam, ada banyak debu di sekitarnya. Begitu orang itu mencapai tempat parkir dan dia akan memarkir mobilnya, bumi tenggelam dan orang itu tenggelam sangat dalam bersama mobilnya.

Aku sangat sedih melihat ini dan bertanya kepada pria di sebelahku: "Apakah menurut kamu, orang itu masih hidup." Dia berkata: "Tidak, dia pasti sudah meninggal." Aku berkata: "Ya, setelah terkubur di dasar tanah, dia pasti meninggal karena lemas." Setelah melihat pemandangan yang mengerikan ini aku berkata: "Aku harus keluar dan memperingatkan orang-orang untuk keluar dari sana karena rumah itu sedang runtuh".

Pada saat aku sampai di luar, bumi mulai tenggelam lebih cepat sehingga kerusakan yang terjadi semakin parah. Kemudian bumi terus tenggelam hingga mencapai rumah tempatku berada. Bumi juga tenggelam dari bawah salah satu dinding rumah ini dan dindingnya ikut runtuh. Kemudian salah satu ruangan rumah ini juga ambruk dan menimbulkan debu disekitarnya. Aku jadi khawatir jika bencana telah sampai di sini dan apa yang akan terjadi selanjutnya?" Tiba-tiba bumi berhenti tenggelam di dekat pintu masuk utama rumah ini sehingga penghuni rumah bisa keluar.

Aku mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT karena bumi telah berhenti tenggelam. Ketika aku melihat tanah yang tenggelam itu, luasnya sama seperti luas rumah itu. Aku melihat beberapa potong besi di tanah yang tenggelam dan ada pola serupa di tanah itu. Besi Itu dipotong secara terorganisir dalam garis-garis seolah-olah seseorang sedang meruntuhkan rumah-rumah ini dengan perencanaan yang tepat. Kemudian aku berpikir bahwa aku harus cepat. Aku berlari ke dalam dan berteriak: "Keluar dari rumah ini, karena bumi di bawah rumah ini akan tenggelam". Beberapa orang mendengarkanku dan mereka membawa keluar barang-barang mereka. Kemudian aku menyadari bahwa beberapa barangku juga ada di sana. Aku segera pergi ke kamar untuk mengambil barang-barangku. Setelah melihat barangku, aku merasa bahwa Allah SWT membantuku mendapatkan kembali semuanya.

Setelah mengambil barang-barangku, aku teringat anak kecil tadi dan menemukannya di salah satu kamar. Aku katakan padanya untuk keluar dari sana karena rumah ini akan runtuh. Dia dan keluarganya mengambil barang-barang dan berlari ke luar. Bumi yang tenggelam masih berhenti di dekat pintu utama tetapi bumi mulai tenggelam dari sisi lain rumah dan terjadi kerusakan di sekitarnya. Setelah mengevakuasi rumah itu, orang-orang bertanya kepadaku apa yang harus kita lakukan sekarang dan kemana kita akan pergi? Aku berkata: "Jangan khawatir, berjalanlah ke arah timur dan setelah itu kalian harus menyeberangi sungai kecil, lalu kalian akan melihat rumah lain dan kalian bisa tinggal disana."

Orang-orang mulai berjalan ke arah itu dan aku juga membawa barang-barangku dan tidak pernah meninggalkannya. Aku berkata pada diriku sendiri: "Bagaimana jika aku meletakkannya di suatu tempat dan melupakannya lalu terkubur." Oleh karena itu, aku selalu membawa barang-barangku. Aku masuk ke dalam rumah lagi dan membawa lebih banyak orang keluar. Saat aku keluar, kelompok pertama kembali kepadaku dan bertanya bagaimana kami akan menyeberangi sungai? Lalu aku mengajak mereka dan mengatakan bahwa sungai itu dangkal pada satu titik. Aku meminta mereka untuk menyeberangi sungai dari titik itu.

Kami menyeberangi sungai dan melangkah lebih jauh lalu menemukan sebuah rumah kecil, tua dan lemah. Ketika aku melihat rumah itu, aku berkata: "Ini adalah rumah yang sama tempat aku dilahirkan." Aku memberitahu orang-orang itu untuk berlindung di rumah itu dan jika Allahﷻ menghendaki semuanya akan baik-baik saja.

Orang-orang itu mulai masuk ke dalam rumah dan aku berkata kepada mereka: "Kita harus memperkuat rumah ini dan melindunginya dari bawah tanah juga agar malapetaka tidak menimpa rumah ini dan merusaknya dan Allah SWT pasti akan membantu kita". Kemudian aku kembali karena ada beberapa rumah lain juga disana. Aku memberitahu orang-orang dari rumah itu dan juga dari dua rumah besar untuk keluar dan pergi menuju rumah di seberang sungai. Orang-orang itu mulai menuju rumah kecil dan tua itu satu demi satu.

Setelah ini, pemandangan dalam mimpiku berjalan sangat cepat sehingga aku tidak tahu dan tidak ingat apa yang terjadi pada saat itu. Kemudian ketika pemandangan menjadi normal kembali, aku menemukan diriku berada di depan pintu sebuah rumah. Aku merasa bencana itu telah berlalu dan orang-orang yang selamat semuanya ada di rumah ini. Ketika aku masuk ke dalam rumah, aku menemukan bahwa rumah itu telah berubah total. Aku sangat terkejut dan berkata: "Ini adalah rumah yang sama yang dibangun oleh Nabi Muhammadﷺ dan aku mencari rumah yang sama dalam mimpiku. Allah SWT telah mengembalikan rumah ini kepada kami dengan Rahmat khusus-Nya dan aku sangat bahagia. Rumah ini jauh lebih besar dari kedua rumah itu.

Aku berjalan-jalan di rumah ini dan menemukan bahwa ada kedamaian dan kemakmuran di mana-mana. Aku memasuki ruangan yang sangat besar dan melihat banyak orang yang duduk bersama dan saling berbicara satu sama lain. Muslim dari seluruh dunia dengan bahasa dan budaya yang berbeda berkumpul di sana. Aku memandang mereka dan berpikir bahwa sebelum musibah menimpa mereka, orang-orang ini bahkan tidak ingin bertemu satu sama lain, namun sekarang mereka berkumpul di satu tempat dan berbicara satu sama lain seolah-olah mereka adalah saudara sejati. Mereka menghibur satu sama lain dan memperlakukan satu sama lain dengan sangat baik dan hormat.

Kemudian seorang pemuda memasuki ruangan, dia terlihat tidak asing dan aku merasa seperti telah melihatnya sebelum ini. Kemudian aku berpikir bahwa penampilannya mirip dengan anak yang aku temui di rumah di Timur Tengah itu. Pemuda itu juga menatapku dan mulai berbicara denganku. Aku berkata kepadanya: "Aku bertemu seorang anak kecil dan kamu sangat mirip dengannya dan aku ingat anak itu saat melihatmu." Dia berkata kepadaku: "Akulah anak itu." Aku terkejut dan memanggilnya dengan namanya dan bertanya: "Apakah kamu anak yang sama itu?" Dia menjawab: "Ya, aku anak yang sama yang kamu temui." Aku berkata kepadanya: "Kamu sudah cukup dewasa sekarang". Dia berkata: "Ya, aku sudah dewasa sekarang dan aku sangat senang bertemu denganmu." Aku berbicara dengannya untuk beberapa waktu dan setelah itu, aku tersesat dalam pikiranku sendiri.

Lalu aku duduk di satu tempat di ruangan itu. Aku masih memegang erat barang-barang yang Allahﷻ berikan padaku. Aku berkata pada diriku sendiri: "Bertahun-tahun telah berlalu dalam kekacauan dan aku bahkan tidak menyadari bahwa pemuda ini adalah anak kecil yang pernah aku lihat saat itu. Sekarang aku punya waktu untuk menghela nafas dan melihat saat-saat kedamaian dan kemakmuran ini. Ketika aku melihat dinding rumah ini, aku merasa seolah-olah rumah ini sangat kuat dan tidak ada yang bisa mengalahkannya. Ada Berkah dan Rahmat Allah SWT menghujani kita dari tembok dan atap rumah. Lalu aku pikir, sekarang tidak banyak waktu yang tersisa karena sebentar lagi kita akan bertemu dengan Allahﷻ, Sang Penguasa Dunia.

Dan mimpi berakhir di sana.

Prediksi mengerikan dari Alexander Dugin

Prediksi akhir zaman bahkan ditegaskan oleh seorang Alexander Dugin, seorang pakar yang dijuluki sebagai "otak" Vladimir Putin oleh beberapa pihak.

"Perang besar akan terjadi di Timur Tengah. Mungkin sedikit terlambat, tapi itu akan terjadi. Houthi tidak akan berhenti. Kapal tidak akan memasuki Laut Merah lagi. Harga minyak akan naik. Iran akan menanggapi provokasi. Runtuhnya 'Israel' tidak bisa dihindari. Sebut saja sesuai keinginan Anda. Kami menyebutnya agenda akhir zaman. Kiamat sekarang. Saat ini atau nanti. Mungkin belum. Tapi segera," kata Alexander Dugin dalam unggahannya di X, dikutip WartaBulukumba.Com pada Senin, 1 Januari 2024.

Alexander Dugin dijuluki sebagai "otak" Vladimir Putin oleh beberapa pihak, namun dianggap sebagai "figur kultus tak berbahaya" dengan sedikit pengaruh pada presiden Rusia oleh yang lain. Selama bertahun-tahun, para analis dan pengamat memberikan pandangan berbeda tentang sejauh mana pengaruh ideolog 60 tahun ini di antara elit politik Moskow.

Siapakah Alexander Dugin?

Pada 1997, gagasan Alexander Dugin tentang Eurasianisme telah terkumpul dan ia menerbitkan "Dasar-dasar Geopolitik" - sebuah buku yang akan menjadi karyanya yang paling penting dan dilaporkan menjadi bacaan wajib di sekolah staf senior angkatan bersenjata Rusia.

Diberitakan Al Jazeera pada 2022 lalu, dalam teks itu, Alexander Dugin mendesak Rusia untuk membangun kembali pengaruhnya, tanpa ideologi komunis Uni Soviet, melalui aliansi dan aneksasi, termasuk penyitaan Ukraina, yang menurutnya "tidak memiliki makna geopolitik" dan "tidak memiliki eksklusivitas etnis" sebagai sebuah negara.

Susan Smith-Peter, sejarawan Rusia dan profesor di City University of New York, Amerika Serikat, menggambarkan gagasan Dugin sebagai "fasis".

"Karya hidupnya sebenarnya adalah mengambil gagasan fasis dan memodifikasinya untuk audiens Rusia sehingga mereka memiliki lapisan 'Rusia' ini," kata Smith-Peter kepada Al Jazeera.

"Dan dia telah mempengaruhi orang-orang pada berbagai tingkat," katanya.

'Pengaruh yang dilebih-lebihkan' Dalam beberapa dekade terakhir, Dugin telah menduduki berbagai posisi penting, termasuk menjabat sebagai kepala Departemen Sosiologi Hubungan Internasional Universitas Negeri Moskow antara 2009-2014 dan sebentar menjadi kepala redaksi saluran televisi pro-Kremlin Tsargrad setelah diluncurkan pada 2015.

Eskalasi ketegangan di Timur Tengah saat ini

Prediksi yang dilontarkan Alexander Dugin mengacu pada ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah hari ini. Insiden teranyar, Angkatan Laut Amerika Serikat menenggelamkan tiga kapal Houthi di Laut Merah setelah kapal-kapal tersebut menembaki kapal kargo.

Pasukan AS menyatakan tindakan mereka sebagai pembelaan diri setelah ditembaki oleh awak kapal Houthi. Pasukan Houthi telah melakukan lebih dari 100 serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal di Laut Merah sejak November 2023.

Mereka mengklaim serangan ini sebagai tanggapan terhadap perang di Gaza. Helikopter dari kapal perang AS menanggapi panggilan darurat dan menenggelamkan tiga kapal Houthi. Pihak AS menyatakan tidak ada kerusakan pada personel atau peralatan AS.

Diwartakan BBC pada Senin, empat kapal dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman menembaki kapal Maersk Hangzhou pada Ahad. Helikopter dari kapal perang AS, yang berada di dekatnya, kemudian menanggapi panggilan darurat.

Sementara itu, Inggris dilaporkan sedang bersiap melancarkan serangan udara terhadap pejuang Houthi Yaman sebagai tanggapan atas gelombang serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah.

Diwartakan The Times pada Ahad, AS dan negara Eropa lainnya juga akan mengambil bagian dalam serangan tersebut, klaim surat kabar tersebut.

“Pesan tersebut dimaksudkan sebagai peringatan terakhir,” ungkap sumber pemerintah Inggris kepada surat kabar tersebut.

Surat kabar The Times menjelaskan, “negara Eropa” yang tidak disebutkan namanya akan “mungkin” ikut operasi itu juga. Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah menyerang puluhan kapal kontainer di Laut Merah sejak perang di Gaza pecah pada Oktober.

Debat panjang ini mendapat intensitas baru setelah putrinya tewas dalam serangan bom mobil di ibu kota Rusia.

Palestina dan Nubuwah Rasulullah SAW

Pergolakan politik dan pertikaian serta perang besar antara umat Islam dengan Yahudi sebenarnya telah diberitakan oleh Rasulullah SAW. Berikut ini merupakan penjelasan dari Rasulullah SAW tentang Palestina di akhir zaman.

Rasulullah SAW telah bersabda: “Aku peringatkan kalian tentang Dajjal. Aku peringatkan kalian tentang Dajjal. Aku peringatkan kalian tentang Dajjal. ……. Ia menetap di bumi selama empat puluh hari. Ia bisa mencapai setiap jengkal muka bumi kecuali empat masjid; masjidil Haram, masjidi Madinah, masjid Ath-Thur dan masjidil Aqsha. Ia tidak akan samar-samar lagi bagi kalian, karena Rabb kalian tidaklah buta mata sebelah (sementara Dajjal buta sebelah matanya).”

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak dianjurkan untuk melakukan perjalanan jauh ke masjid-masjid tertentu dengan niatan ibadah kecuali kepada tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Rasul (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa. HR. Bukhari: Kitabut Tathawwu’ no. 1115 dan Muslim: Kitabul Hajj no. 2475.

Palestina Akan Menjadi Bumi Ribath Sampai Akhir Zaman

Mu’awiyah bin Abi Sufyan berkata, “Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang menegakkan agama Allah, orang-orang yang memusuhi mereka maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” Malik bin Yakhamir menyahut: Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa mereka berada di Syam.” Mu’awiyah berkata, “Lihatlah, ini Malik menyebutkan bahwa ia telah mendengar Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa kelompok tersebut berada di Syam.”

Tentang negeri Syam yang disebutkan dalam hadits di atas, riwayat di bawah ini memperjelas bahwa negeri Syam yang dimaksud adalah Palestina. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dari Abu Umamah, ia berkata: Rasulullahshalallahu alaihi wasallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berada di atas kebenaran, mengalahkan musuh-musuhnya, dan orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka kecuali sedikit musibah semata. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” “Wahai Rasulullah, di manakah kelompok tersebut?” tanya para sahabat. “Mereka berada di Baitul Maqdis dan pelataran Baitul Maqdis.”

Maka, berbagai pertanyaan yang terus menggelayuti benak setiap muslim; mengapa konflik di Palestina dan pertikaian antara umat Islam dan Yahudi tak kunjung usai, barangkali bila dilacak dari sudut pandang takdir bisa dijawab dengan hadits ini. Sungguh, negeri Palestina tidak akan pernah sepi dari peperangan antara kaum muslimin dengan musuh-musuhnya. Dan, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat di atas, musibah apapun yang ditimpakan oleh musuh-musuh Islam terhadap kaum muslimin di Palestina, hal itu tidak memberikan madharat kecuali sedikit musibah. Maknanya, bahwa sehebat apapun gempuran musuh yang ditimpakan terhadap umat Islam di Palestina, maka hal itu tidak akan pernah membuat komunitas di negeri itu lenyap. Ada semacam jaminan bahwa umat Islam di negeri itu akan tetap eksis. Dan jihad di negeri itu akan terus berlanjut sampai akhir zaman; sampai kaum muslimin berhasil mengalahkan Dajjal.

Riwayat di atas juga boleh jadi menjadi isyarat tentang mustahilnya bagi umat Islam untuk berhijrah meninggalkan Palestina secara total; sedahsyat apapun gempuran musuh atas mereka. Janji Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bahwa serangan musuh hanya akan menimpakan sedikit musibah atas mereka menjadibisyarah (kabar gembira) bahwa negeri ini tidak akan pernah mampu ditaklukkan oleh musuh. Pasti, akan selalu ada segelintir umat yang akan bertahan untuk mempertahankan negeri ini!

Palestina Akan Menjadi Bumi Hijrah di Akhir Zaman

Nubuwat lain yang juga menakjubkan adalah bahwa negeri Paletina ini akan menjadi bumi hijrah akhir zaman. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dari Abdullah bin Amru bin Ash berkata: Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Akan terjadi hijrah sesudah hijrah, maka sebaik-baik penduduk bumi adalah orang-orang yang mendiami tempat hijrah Ibrahim, lalu yang tersisa di muka bumi hanyalah orang-orang yang jahat. Bumi menolak mereka, Allah menganggap mereka kotor, dan api akan menggiring mereka bersama para kera dan babi.” 

Jika riwayat tersebut dikorelasikan dengan hadits lain yang menceritakan perjalanan Imam Mahdi dan kaum muslimin dalam memerangi musuh-musuhnya, maka boleh jadi nubuwat di atas terjadi di masa Al-Mahdi. Hal itu Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah shalallahu alaihi wasallambersabda: “Allah memberitahukan kepada Isa dengan firman-Nya, “Tiada seorang pun yang mampu melawannya, karena itu bawalah hamba-hamba-Ku (yang baik-baik) ke gunung Thur.” Lalu Allah membangkitkan (mengutus) Ya’juj dan Ma’juj, mereka segera datang dari seluruh tempat yang tinggi.

Gunung Thur, sebagaimana yang termuat dalam riwayat di atas merupakan bagian dari negeri Syam, meskipun ia tidak berada tepat di dalam Palestina. Tetapi wilayah tersebut masih masuk dalam bagian negeri hijrahnya nabi Ibrahim as. 

Palestina Akan Menjadi Tempat Tegaknya Khilafah di Akhir Zaman

Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di bumi Al-Maqdis (Baitul Maqdis, Palestina), maka itu pertanda telah dekatnya berbagai goncangan, kegundah-gulanaan, dan peristiwa-peristiwa besar. Bagi umat manusia, kiamat lebih dekat kepada mereka daripada dekatnya telapak tanganku kepada kepalamu ini.”

Jika merujuk pada riwayat yang menyebutkan penaklukkan kaum muslimin di akhir zaman, maka kemungkinan tegaknya khilafah di bumi Baitul Maqdis itu terjadi di zaman Al-Mahdi. Sebagaimana disebutkan dalam banyak riwayat, bahwa di masa Al-Mahdi kelak Dajjal akan dikalahkan, dan tempat terbunuhnya Dajjal sendiri berada di Bab Ludd-Palestina.

Setelah tewasnya Dajjal di tangan nabi Isa as, maka kaum muslimin terus memburu Yahudi dimanapun mereka bersembunyi. Setiap benda, baik pohon, batu maupun lainnya akan berbicara dan memberitahukan keberadaan Yahudi yang bersembunyi. Hanya satu jenis pohon yang akan diam dan melindungi Yahudi, yaitu pohon Gharqad, sesungguhnya ia termasuk salah satu dari pohon Yahudi.

Palestina Akan Menjadi Tempat Bertahannya Iman di Akhir Zaman

Ada beberapa riwayat yang menjelaskan tentang hal ini:

Dari Salamah bin Nufail Al Kindi ia berkata,’ Saya duduk di sisi Nabi shalallahu alaihi wasallam, maka seorang laki-laki berkata,” Ya Rasulullah, manusia telah meninggalkan kuda perang dan menaruh senjata. Mereka mengatakan,” Tidak ada jihad lagi, perang telah selesai.” Maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallammenghadapkan wajahnya dan besabda,” Mereka berdusta!!! Sekarang, sekarang, perang telah tiba. Akan senantiasa ada dari umatku, umat yang berperang di atas kebenaran. Allah menyesatkan hati-hati sebagian manusia dan memberi rizki umat tersebut dari hamba-hambanya yang tersesat (ghanimah). Begitulah sampai tegaknya kiamat, dan sampai datangya janji Allah. Kebaikan senantiasa tertambat dalam ubun-ubun kuda perang sampai hari kiamat. Dan Allah telah mewahyukan kepadaku bahwa aku akan diwafatkan. Aku tidak akan kekal di dunia ini, dan kalian akan saling menyusulku, sebagian kalian memerangi sebagian yang lain. Dan kampung halaman kaum beriman adalah Syam.”

Dari Abdullah bin Amru, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: “Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak Al-Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka aku mengikuti kepergiannya dengan pandangan mataku. Tiba-tiba muncul seberkas cahaya yang terang-benderang mengarah ke Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman pada saat terjadi beragam fitnah berada di Syam.”***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler