Menemukan titik penghubung Gunung Padang dan Atlantis: Warisan peradaban kuno atau justru peradaban maju?

1 Oktober 2023, 21:27 WIB
Gunung Padang / /Pixabay

WartaBulukumba.Com - Pengembaraan penelitian untuk menyingkap misteri Gunung Padang bisa saja tetiba benar-benar menemukan titik penghubung dengan Atlantis. Petualangan saintifik justru sejak dulu tidak hanya beranjak di antara fakta, namun juga berangkat dari legenda dan fiksi ilmiah. Dua jawaban akan menanti di ujung: warisan peradaban kuno atau justru peradaban maju?

Sejumlah literatur yang layak kita telusuri dalam berbagai perspektif terkait Situs Gunung Padang, salah satunya adalah buku "Menguak Misteri Gunung Padang Keselarasan Antara Budaya Kenabian dan Budaya Sunda" oleh Anton Charliyan, terbit tahun 2020, penerbit Hikam Pustaka.

Dengan pendekatan budaya, penulis meramu keanekaragaman pesona budaya yang dimiliki oleh suatu daerah merupakan unsur kebudayaan nasional yang dapat memberikan corak dan karakteristik kepribadian bangsa. Penggalian dan pengembangan budaya daerah dimaksud, termasuk Gunung Padang, tentu saja membutuhkan data dan informasi selengkap dan seakurat mungkin, sehingga secara multi dan interdisipliner dapat dilihat sebagai suatu perwujudan kesatuan kebudayaan nasional.

Baca Juga: Sejarah dan misteri situs Gunung Padang: Diduga dibangun oleh peradaban maju sebelum Nabi Adam AS

Peradaban Misterius yang Membangun Situs Gunung Padang

Dalam ruang sains terkhusus arkeologi, buku "Kompetensi Peradaban Misterius Pembangun Gunung Padang" oleh Adhitya Dwipayana Raspati, tahun 202, penerbit History & Future Book Store, memuat rangkuman laporan hasil Tim Terpadu Riset Mandiri yang merupakan kelompok ilmuwan yang melakukan penelitian arkeologis pada Situs Megalitikum Gunung Padang sekitar tahun 2011 sampai tahun 2014.

Tim ahli menggunakan metodologi modern yang relevan dalam sebuah penelitian arkeologi. Mereka menemukan beberapa anomali dan temuan-temuan yang diluar imajinasi, diantaranya pada bagian luar konstruksi punden berundak raksasa Gunung Padang ditemukan semen purba, metalurgi purba, sistem konstruksi anti gempa bumi, orientasi bangunan, anomali magnetis kuat di salah satu teras puncaknya, artefak bermaterialkan komposit yang memiliki satu kutub magnetis, transmitter, batu kunci ‘rolling stone’ dan lain sebagainya

Lebih menarik lagi jika kita mencermati buku "Rewriting Prehistory with the Javanese Pyramid of Gunung Padang" oleh Narada Dan Vantari dan Pratima Michele Mumford, terbit tahun 2016, penerbit New Science of Everything Press, dengan kontributor Danny Hilman Natawidjaja, ahli dari Indonesia.

Baca Juga: Adakah yang cocok dengan situs Gunung Padang? Ada 24 syarat lokasi Atlantis menurut ilmuwan

Minat internasional terhadap piramida Jawa, Gunung Padang, telah meningkat sejak penemuan pada tahun 2011 oleh ahli geologi Dr. Danny Hilman Natawidjaja. Peneliti sejarah alternatif seperti Graham Hancock, Dr. Robert Schoch, Andrew Collins, Hugh Newman, dan Dr. Sam Osmanagic semuanya telah mengunjungi situs ini dan terkesan bahwa itu adalah sisa-sisa peradaban purba. Situs ini dibangun dalam beberapa tahap selama ribuan tahun. Tingkat tertua telah menghasilkan penanggalan karbon sekitar 23.000 hingga 28.000 tahun yang lalu.

Buku "Atlantis Di Antara Fiksi dan Fakta" oleh Atmonadi, tahun 2018, penerbit Atmoon Self Publishing, mengupas sejak Plato mengungkapkan kata Atlantis sekitar 2500 tahun yang lalu (berdasarkan hitungan kronologi yang kita sepakati saat ini) maka Atlantis telah menjadi bagian dari keingintahuan manusia tentang asal usul diri dan pengetahuannya. Meskipun tak ada satupun buku sejarah resmi mencantumkan Atlantis sebagai sejarah nyata. Atlantis sampai hari ini bagai berada di posisi diantara fiksi dan fakta. Tapi karena itu juga Atlantis justru telah menjadi magnet sejarahwan maupun petualang untuk mengungkapkan misteri eksistensinya

Jika berada dalam ruang fiksi ilmiah, maka buku "Catatan Petualangan Vantrala: Gunung Padang Oleh Yovie Kyu", terbit tahun 2023, penerbit Kyu Digital Books, maka kita pasti sepakat untuk bertanya, "Bagaimana bisa peradaban Gunung Padang jauh lebih tua dibandingkan eksistensi Nabi Adam di Bumi sekitar 5872 SM? Benarkah peradaban di situs megalitikum terbesar di dunia ini sudah ada pada 24.000 SM? Lantas siapakah yang membangun peradaban yang begitu besar ini?"

Baca Juga: Misteri situs Gunung Padang: Koneksi tersembunyi antara piramida Mesir kuno dan alien

Metodologi Sains dan Perangkat Teknologi

Dalam memahami keberadaan peradaban kuno di situs Gunung Padang, sains memainkan peran yang sangat penting. Melalui penggunaan teknologi canggih dan penelitian ilmiah yang mendalam, para ahli telah menyampaikan bukti-bukti yang kuat tentang keberadaan situs ini sebagai petunjuk sejarah yang kaya.

Salah satu teknologi yang digunakan dalam penelitian Gunung Padang adalah pemetaan laser, atau yang dikenal juga sebagai Light Detection and Ranging (LiDAR). Metode ini menggunakan sensor laser yang dipancarkan dari udara untuk memetakan topografi permukaan tanah dengan akurasi yang tinggi. Hasil pemetaan laser ini mengungkapkan struktur batu yang tersembunyi di bawah lapisan tanah, menunjukkan keberadaan bangunan yang kompleks dan terorganisir.

Penting untuk dicatat bahwa daftar ini hanya merupakan contoh buku-buku ilmiah. Terdapat banyak buku dan artikel lainnya yang membahas Gunung Padang dengan berbagai pendekatan dan sudut pandang.

Baca Juga: Misteri situs Gunung Padang: Hasil penelitian Professor Santos menyebut Atlantis terkubur di bawah Indonesia

Selain itu, analisis radiokarbon juga menjadi alat yang sangat penting dalam membantu menentukan usia dari sampel organik yang ditemukan di situs Gunung Padang. Dengan menggunakan teknik ini, para ahli dapat menentukan usia approximate bahan organik seperti kayu yang berasal dari kompleks Gunung Padang. Hasil analisis radiokarbon ini mendukung klaim bahwa situs Gunung Padang memiliki sejarah yang sangat panjang, yang mungkin berabad-abad.

Selain bukti-bukti nyala laser dan analisis radiokarbon, adanya penemuan fosil manusia juga mendukung klaim tentang keberadaan peradaban kuno di situs ini. Fosil manusia yang ditemukan di dekat situs Gunung Padang memberikan petunjuk tentang kehidupan manusia yang pernah tinggal di area tersebut.

Penelitian tentang fosil-fosil manusia ini dapat memberikan informasi penting tentang budaya, kehidupan sehari-hari, serta potensi hubungan antarperadaban di masa kuno.

Baca Juga: Menemukan Atlantis yang hilang di situs Gunung Padang: Ada penjelasan menarik dalam dua buku kuno karya Plato

Namun, meskipun ada bukti-bukti yang begitu meyakinkan, perdebatan tentang keberadaan peradaban kuno di situs Gunung Padang masih terus berlangsung. Para skeptikus berpendapat bahwa bukti yang ada belum cukup kuat untuk mengklaim keberadaan peradaban yang substansial di situs ini. Namun, dengan terus berkembangnya teknologi dan penelitian, semakin banyak informasi yang dapat dipelajari tentang sejarah dan potensi keberadaan peradaban kuno yang menghuni Gunung Padang.

Dalam hal mengungkap misteri dan menjawab pertanyaan tentang situs Gunung Padang, sains memiliki peran yang sangat penting untuk memberikan bukti-bukti obyektif dan menghilangkan kebingungan.

Melalui penggunaan teknologi canggih dan penelitian ilmiah yang teliti, para ahli arkeologi dan ilmuwan terus menggali pengetahuan tentang sejarah peradaban manusia di situs ini. Dengan setiap temuan baru, wawasan kita tentang masa lalu semakin jelas, dan misteri Gunung Padang semakin terbuka.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler