Buku 'Bapakku Ibuku' karya Rachmawati Soekarnoputri, jejak manis dan getir masa kecil

3 Juli 2021, 13:08 WIB
Buku 'Bapakku Ibuku' karya Rachmawati Soekarnoputri. /WartaBulukumba.Com/Alfian Nawawi

WartaBulukumba -  Lebih dari sebagai anak biologis. Dari semua saudaranya, Rachmawati Soekarnoputri kerap dianggap 'anak ideologis' Soekarno, Sang Proklamator.

Lantaran Rachmawati Soekarnoputro dikenal paling dekat dengan kedua orang tuanya, Founding father Soekarno dan Fatmawati. Dari pernikahan Soekarno dengan Fatmawati, mereka dikaruniai lima orang putra dan putri, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Pada tahun 1984 Rachmawati menulis buku yang berjudul Bapakku Ibuku: Dua Manusia yang Kucinta dan Kukagumi, diterbitkan oleh Garuda Metropolitan Press.

Buku ini berkisah tentang riwayat kehidupan bapak dan ibunya. 

Baca Juga: Tingkat hunian hotel di Batam melonjak naik jelang PPKM Darurat

Putri Presiden Pertama RI Soekarno itu mengembuskan napas terakhir pada usia 70 tahun, pada hari ini Sabtu 3 Juli 2021. Adik dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tersebut dikenal sebagai politisi Partai Gerindra.

Beredar informasi bahwa Rachmawati meninggal karena covid.

Pada Juni 2021, putri proklamator Indonesia, Soekarno, itu juga dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pembina Tim Mutiara Hitam oleh Persipura Jayapura.

Kala itu, Rachma teringat pesan Bung Karno yang pernah disampaikan saat meresmikan Panitia Pembangunan Irian Barat, pada 24 September 1962.

Baca Juga: Pangeran William dan Pangeran Harry 'bersatu' di depan patung Diana di Istana Kensington

Pembangunan Irian Barat, ujar Rachmawati menirukan Bung Karno, hanya dapat dilakukan dengan mengakumulasi segala upaya dan tenaga, baik moral maupun materil. Irian Barat kini dikenal sebagai Papua dan Papua Barat.

Sebelum ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Persipura, Rachmawati juga pernah mendapat gelar 'Mama Papua' dari tokoh Papua di Jakarta.

Dyah Pramana Rachmawati Soekarnoputri adalah anak ketiga Presiden Soekarno dan Fatmawati yang lahir di Jakarta, 27 September 1950.

Baca Juga: Biografi dan sederet penghargaan Ki Manteb Sudharsono di dunia seni wayang

Rachma kecil lebih banyak menghabiskan waktu dengan sang Ayah. Pada usia 3 tahun sang Ibu memutuskan meninggalkan Istana sebagai bentuk protes terhadap Soekarno yang menikahi perempuan lain, yakni Hartini.

Kemudian Rachma diasuh oleh ibu angkat bernama Ibu Hadi, seorang perempuan asal Surakarta, Jawa Tengah.

Racma yang sempat bercita-cita menjadi dokter ini semasa kecilnya banyak menekuni hal-hal berbau seni dan olahraga. Ketika duduk di bangku SD dan SMP, ia belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera.

Rachma kecil juga pernah menekuni olahraga anggar, renang, dan bulu tangkis.

Dyah Pramana Rachmawati Soekarnoputri memperoleh pendidikan di SD dan SMP di Perguruan Cikini, Jakarta. SMA di Ursula, Jakarta. Kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum di UI Universitas Indonesia, akan tetapi tidak selesai. Pada tahun 1969, Rachmawati Soekarnoputri menikah dengan seorang dokter yang bernama Martomo Pariatman Marzuki.

Saat menikah, Soekarno yang sedang ditahan di wisma Yasso diizinkan untuk menghadiri pernikahan putri ketiganya tersebut.

Akan tetapi pernikahan Rachmawati Soekarnoputri dengan Martomo Marzuki tidak berlangsung lama, pada tanggal 19 September 1972 mereka bercerai.

Baca Juga: Rakyat membantu Satgas TMMD ke-111, Kodim 1415 Kepulauan Selayar kerahkan compactor

Pada tahun 1974, Rachmawati menikah kembali dengan seorang aktor yang bernama Dicky Suprapto. Dari hasil pernikahanya dengan Dicky Suprapto, Rachmawati dikaruniai dua orang putra yang diberi nama Muhammad Mahardika Suprapto dan Hendra Pratomo.

Pada pertengahan tahun 1980, Rachmawati bekerja di Yayasan Pendidikan Sukarno YPS dan menjabat sebagai ketua umum.

Ia juga mendirikan sekolah dari TK, SD, SMP di berbagai wilayah di Indonesia. YPS juga mendirikan mendirikan Universitas Bung Karno UBK di Jakarta pada tahun 1983 yang akhirnya diresmikan pemerintah pada tanggal 25 Juni 1993.

Baca Juga: Penyuluh KB di Kabupaten Bulukumba peraih penghargaan nasional ini telah tiada

Pada tanggal 29 Agustus 2002 Rachmawati terjun ke dunia politik dengan mendirikan Partai Pelopor dan menjabat sebagai ketua umumnya.

Pada pemilu 2004, Rachmawati melalui Partai Pelopor yang dibantu Eko Suryo Santjojo dan Ristiyanto berhasil memperoleh tiga kursi di DPR.

Pada tanggal 11 April 2007, Rachmawati dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan melepaskan diri dari Partai Pelopor dan bersumpah untuk mengikuti aturan sebagai anggota pertimbangan Presiden.

Baca Juga: Joe Lycett meninggalkan show, penonton Steph's Packed Lunch bingung

Ibu kandung Rachmawati yakni Fatmawati adalah Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967. Fatmawati  merupakan istri ke-3 dari presiden pertama Indonesia, Soekarno dan ibunda dari presiden kelima, Megawati Soekarnoputri.

Sejarah mencatat jasa Fatmawati dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.

Fatmawati lahir dari pasangan Hasan Din dan Siti Chadijah. Orang tuanya merupakan keturunan Putri Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Ayahnya merupakan salah seorang pengusaha dan tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.

Pada tanggal 1 Juni 1943, Fatmawati menikah dengan Soekarno, yang kelak menjadi presiden pertama Indonesia. 

Pada tanggal 14 Mei 1980 ia meninggal dunia karena serangan jantung ketika dalam perjalanan pulang umroh dari Mekkah yang lalu dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler