Baca Juga: Resep kue tarajjong khas Bugis Makassar: Di Bulukumba disebut tarajju atau tarajjo
Bahan Choux
- 100 gr butter/margarin
- 200 ml air
- 1 sdm gula pasir
- 1/4 sdt garam
- 125 gr tepung terigu
- 3 telur, kocok lepas
Membuat Choux Pastry: Kerangka Luar yang Krispi
Dengan vla yang sedang didinginkan, kita beralih ke choux pastry, struktur dasar dari kue soes.
Dimulai dengan memanaskan mentega, air, gula, dan garam hingga mendidih—langkah awal yang mendefinisikan tekstur akhir dari choux. Setelah mendidih, terigu ditambahkan. Di sini, kekuatan dan ketekunan diperlukan untuk mengaduk adonan dengan spatula kayu, sebuah proses yang memastikan adonan menjadi kalis dan tidak lengket di wadah.
Saat adonan telah dingin, tahap berikutnya adalah menggabungkan telur yang telah dikocok sebelumnya, masing-masing satu per satu, dengan kehati-hatian untuk menjaga tekstur yang telah susah payah dicapai.
Adonan yang telah siap kemudian dimasukkan ke dalam piping bag, siap untuk disemprotkan ke dalam loyang dan dibawa ke dalam oven.
Oven: Tempat Magis Terjadi
Dengan suhu yang ditetapkan pada 200°C, choux pastry dioven. Selama 30 menit berikutnya, transformasi terjadi. Adonan yang awalnya lembut dan basah perlahan menjadi garing, mengembang, dan berubah menjadi kecoklatan—pertunjukan visual yang memuaskan bagi siapa saja yang menyaksikan.
Setelah dikeluarkan dari oven dan didinginkan, lubang kecil dibuat pada bagian bawah untuk menghindari kelembapan berlebih dan memastikan tekstur yang sempurna saat diisi vla.
Penyajian: Puncak dari Kesenangan
Langkah terakhir adalah mengisi soes yang telah dingin dengan vla yang lembut menggunakan piping bag. Opsional, taburan gula halus dapat ditambahkan untuk sentuhan akhir yang manis dan menggoda.
Setiap gigitan kue soes membawa kebahagiaan yang tak terukur, sebuah perayaan dari rasa dan tekstur yang berlapis-lapis. Ini bukan hanya tentang makanan; ini tentang penciptaan keajaiban dalam bentuk yang paling lezat. Sebuah perjalanan yang menggugah selera, memadukan sains dan seni dalam satu gigitan yang tak terlupakan.***(Israwaty Samad)