Jelajah dapur Bulukumba: Resep rahasia kue apang panas

29 Juni 2024, 11:48 WIB
Di Bulukumba disebut apang: Yuk intip resep kue apem yang paling enak /Foto: Dapur Bundaku

WartaBulukumba.Com - Inilah keajaiban kuliner di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang menjelma dari proses fermentasi ragi, yang memeluk lidah dengan kelembutannya. Ya kue apem yang juga dikenal dengan kue apang panas.

Variasi gula merah hingga kacang, seperti angin yang membawa aroma berbagai bahan, memainkan simfoni rasa dalam setiap gigitan. Ramai seperti ramainya Pasar Cekkeng di Kota Bulukumba saat Shubuh mulai berdenyut dengan aktivitas pedagang dan pembeli.

Lembutnya tepung beras yang menyatu dengan ragi, gula, dan santan, melingkupi dalam harmoni manis. Kue apem, atau di sini disebut kue apang, adalah salah satu ikon kue tradisional yang terjaga dengan megah di sini. Sekokoh karang di Pantai Bira, salah satu destinasi wisata pantai di timur Bulukumba.

Baca Juga: Resep cara membuat kue pancong, di Bulukumba disebut buroncong

Bahan-bahan

300 gram tepung beras
125 gram tepung terigu
1½ sdt ragi instan
1 sdt baking powder
minyak goreng untuk olesan cetakan

Bahan air gula

500 ml air kelapa
250 gram gula merah, sisir
50 gram gula pasir
2 lembar daun pandan, ikat simpul
½ sdt garam

Baca Juga: Resep bolu gulung pelangi: Kue yang selalu menghiasi berbagai acara di Bulukumba

Topping

100 g kelapa setengah tua, parut
1 lembar daun pandan
½ sdt garam

Cara membuat

Siapkan topping terlebih dahulu. Campur kelapa parut, daun pandan, dan garam, lalu kukus selama 10 menit. Sisihkan. Untuk air gula, masak air kelapa, gula merah, gula pasir, daun pandan, dan garam hingga gula larut. Biarkan hangat suam kuku. Sisihkan.

Baca Juga: Resep kue tarajjong khas Bugis Makassar di Bulukumba disebut tarajju atau tarajjo

Selanjutnya, campur tepung beras, tepung terigu, ragi, dan baking powder dalam sebuah wadah. Lalu tuang campuran air gula ke dalam campuran tepung, aduk hingga merata.

Panaskan cetakan yang sudah diolesi minyak goreng dalam kukusan selama 5 menit.
Tuang adonan hingga ¾ penuh dalam cetakan yang sudah dipanaskan. Kukus dengan api besar selama 15 menit, kemudian lanjutkan dengan api sedang selama 15 menit.

Angkat kue apang dari cetakan, lalu sajikan dengan topping panas.

Seiring dengan setiap gigitan kue apang yang lezat, kita merasakan jejak budaya dan rasa yang mewakili kekayaan Asia Tenggara. Di balik setiap bahan yang bercampur, terdapat cerita dan warisan yang telah mengalir melalui generasi-generasi.

Kue apang bukan hanya sekadar hidangan, melainkan juga jendela yang menghubungkan kita dengan sejarah, budaya, dan rasa yang tak terlupakan.

Itulah cerita rasa yang diwariskan, mengajak kita untuk merasakan sejarah dalam setiap gigitan yang tak terlupakan.***(Israwaty Samad)

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler