Perlawanan pejuang Palestina tetap gigih: Al Qassam dan Saraya Al Quds menghantam musuh di Shifa

- 1 April 2024, 01:33 WIB
Pejuang Palestina dari Brigade Al Qassam Hamas - Perlawanan pejuang Palestina tetap gigih: Al Qassam dan Saraya Al Quds menghantam musuh di Shifa
Pejuang Palestina dari Brigade Al Qassam Hamas - Perlawanan pejuang Palestina tetap gigih: Al Qassam dan Saraya Al Quds menghantam musuh di Shifa /Khaberni

WartaBulukumba.Com - AK47 tetap bernyanyi dan roket Al Yassin 105 tetap menyalak. Perlawanan gigih kelompok-kelompok perlawanan Palestina tetap membara di Gaza. 

Dengan langit yang terbakar oleh api amarah, Brigade Al-Qassam melakukan serangannya. Dentuman bom menggema, menghantam pasukan dan kendaraan musuh di Shifa.

"Kami mengebom tentara dan kendaraan musuh di daerah Shifa," demikian pernyataan Al Qassam, dikutip Khaberni pada Ahad, 31 Maret 2024.

Baca Juga: Tak hanya membantai, serdadu Zionis juga memperkosa para perempuan Palestina

Masih diwartakan Khaberni, Brigade Al-Quds mengumumkan serangannya dengan bom dan penembak jitu, layaknya pemain catur yang bergerak dalam kegelapan, menargetkan musuh di sekitar Kompleks Al-Shifa.

Serangan kelompok-kelompok perlawanan Palestina yang didominasi Brigade Al-Qassam dan Brigade Saraya Al-Quds di tengah semburan asap dan debu, Gaza menyimpan kisah yang tak pernah usang.

Sementara itu, kebiadaban Israel Penjajah juga terus berlanjut ke target-target warga sipil. 

Baca Juga: Land Day ke 48 tahun: Kelompok-kelompok perlawanan tegaskan penentuan nasib sendiri Palestina

Jet tempur Zionis mengebom tenda pengungsian

Tanah yang dahulu subur itu terus merangkul tubuh-tubuh tak bernyawa, saksi bisu atas tragedi yang terus berulang.

Di rumah sakit Martir Al Aqsa, sebuah tenda yang semestinya menjadi pelindung, hancur oleh ledakan.

Kantor Media Pemerintah Gaza menggambarkan situasi mengerikantentang pembantaian yang terjadi di dalam tembok “Rumah Sakit Martir Al-Aqsa."

Video sebuah momen yang diunggah Quds News Network, menggambarkan pemandangan haru, seorang pria terluka, dengan mata yang mencari-cari, menangis memanggil nama putrinya yang hilang dalam reruntuhan.

Baca Juga: Bengis! Jet tempur Israel Penjajah mengebom warga Palestina yang sedang berbuka puasa

Kegaduhan dan kepanikan menyelimuti, seraya debu dan asap membumbung tinggi, menyelimuti harapan dalam kelabu.

Lebih dua juta manusia yang diliputi ketakutan dan harapan, mencari perlindungan di balik dinding-dinding yang retak.

Di kota yang hampir tak pernah tidur ini, dentuman dan jerit kesakitan bercampur menjadi simfoni kelam.

Di balik tirai besi dan api, serangan dari Israel Penjajah membawa bom dan peluru mengisi udara, menyayat kesunyian malam.

Pada hari Sabtu, kisah-kisah pilu berhamburan di seluruh Kota Gaza, seperti hujan derita yang tak pernah reda.

Media The Palestine Chronicle melaporkan kejadian menyayat hati; ratusan warga yang menunggu truk bantuan di tenggara kota, menjadi sasaran tentara Israel Penjajah.

32 ribu lebih warga Palestina tewas

 

Angka-angka yang disajikan Kementerian Kesehatan Gaza bukan sekadar nomor. Mereka adalah cerita dari 32,782 nyawa yang terenggut dan 75,298 luka-luka, akibat genosida yang terus menerus terjadi sejak 7 Oktober.

Setiap angka mencerminkan tragedi, setiap statistik membingkai kisah perjuangan dan penderitaan.

Pada panggung politik global, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tantangan yang bertambah.

Media-media Ibrani mewartakan, pemimpin oposisi Yair Lapid menyerukan pemilu baru, menggambarkan goncangan politik di dalam negeri. Sementara itu, harapan tipis untuk kedamaian bergantung pada perundingan gencatan senjata yang akan dilanjutkan di Kairo.

Di tengah hiruk-pikuk pertempuran dan jeritan kesedihan, suara diplomasi mencoba menembus kekacauan. Perundingan gencatan senjata yang dijadwalkan berlangsung di Kairo membawa secercah harapan, sekalipun rapuh, bagi warga Gaza yang telah terluka oleh waktu.

Di balik debu dan reruntuhan, semangat Gaza tetap tak terkalahkan. Harapan untuk masa depan yang lebih damai, walau jauh, tetap dinyanyikan di setiap sudut Kota Gaza.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah