Land Day ke 48 tahun: Kelompok-kelompok perlawanan tegaskan penentuan nasib sendiri Palestina

- 31 Maret 2024, 00:14 WIB
Ilustrasi pjuang Palestina dari Brigade Saraya Al Quds
Ilustrasi pjuang Palestina dari Brigade Saraya Al Quds /Tangkapan layar video Brigade Saraya Al Quds

Mengenai proposal terbaru tentang penempatan pasukan internasional atau Arab di Gaza, faksi-faksi tersebut menolak inisiatif seperti itu sebagai “khayalan dan ilusi semata.”

“Setiap pasukan yang memasuki Jalur Gaza ditolak, tidak diterima, itu adalah pasukan pendudukan, dan kami akan memperlakukannya seperti itu,” bunyi pernyataan tersebut, menambahkan bahwa faksi-faksi Palestina “menghargai sikap negara-negara Arab yang menolak partisipasi dan kerjasama dengan usulan pemimpin pendudukan.”

Penentuan Nasib Sendiri Palestina

Lebih lanjut, kelompok-kelompok tersebut memperingatkan terhadap campur tangan luar dalam kesatuan nasional dan penentuan nasib sendiri rakyat Palestina.

“Mengelola realitas Palestina adalah urusan internal nasional Palestina yang tidak akan kami biarkan siapapun campuri, dan semua upaya untuk menciptakan administrasi alternatif yang mengelakkan kehendak rakyat Palestina akan mati sebelum kelahirannya,” bunyi pernyataan tersebut.

“Di Hari Tanah, kami menegaskan bahwa darah Palestina akan tetap menjadi saksi hidup atas keagungan tanah Palestina dan perjuangan kami yang adil serta kepatuhan kami pada hak-hak kami di dalamnya,” tambah pernyataan tersebut.

“Pengorbanan ini akan menjadi bahan bakar kemenangan, kebebasan, kemerdekaan, dan pendirian negara Palestina dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya,” simpul pernyataan tersebut.

Genosida Gaza

Saat ini sedang diadili di Pengadilan Internasional untuk kasus genosida terhadap rakyat Palestina, Israel telah melakukan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 32.705 orang Palestina telah tewas, dan 75.190 terluka dalam genosida berkelanjutan Israel Penjajah di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober.

Selain itu, setidaknya 7.000 orang hilang, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur.

Organisasi-organisasi Palestina dan internasional menyatakan bahwa mayoritas korban tewas dan terluka adalah wanita dan anak-anak.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah