Semakin banyak anak-anak Palestina yang meninggal karena kelaparan

- 9 Maret 2024, 23:38 WIB
Anak-anak Palestina membawa panci saat mengantri untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kekurangan persediaan makanan, seiring berlanjutnya konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza pada 14 Desember 2023.
Anak-anak Palestina membawa panci saat mengantri untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kekurangan persediaan makanan, seiring berlanjutnya konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza pada 14 Desember 2023. /REUTERS/Saleh Salem/

Hamzah Al-Bazm, seorang anak yang terpisah dari keluarganya saat perang menuju selatan dan tersesat di utara, berhasil dipertemukan kembali dengan ayahnya setelah 91 hari melalui koordinasi Palang Merah Internasional. Kisah ini merupakan salah satu dari ribuan cerita serupa yang masih menunggu penyelesaian.

Brigade Al Qassam Hamas merilis video yang menunjukkan 7 tawanan yang tewas oleh pasukan penjajah dalam pengeboman di Gaza.

Baca Juga: Gaza semakin memilukan: Anak-anak Palestina menderita kelaparan di tengah pengeboman penjajah Israel

Anak-anak yang mengungsi ke tenda untuk berlindung menjadi sasaran pemboman oleh Zionis, menyebabkan lusinan anak terluka di Deir al-Balah di Gaza.

Sementara itu, beredar video pembunuhan warga sipil tak bersenjata di sebelah barat Kota Gaza terdokumentasi melalui kamera tentara Zionis yang tewas. Video itu ditayangkan kembali oleh Al Jazeera pada Sabtu.

Sebuah video memperlihatkan seorang ibu di Gaza kehilangan anak dan menantunya dalam pengeboman, dan kini juga kehilangan cucunya.

Seorang ibu Palestina lainnya menghibur dirinya dan saudara-saudaranya setelah kehilangan putranya dalam serangan penjajah 'Israel' di Gaza pada Sabtu.

Sebuah video lainnya menunjukkan tiga anak berhasil diselamatkan dari bawah reruntuhan rumah mereka di Deir al-Balah, Gaza, setelah terjebak selama 10 jam.

Diwartakan Ynet, Rabbi Eliyahu Mali, pimpinan sekolah Yahudi di Yaffa, mengajarkan kepada murid-muridnya yang bertugas di angkatan perang penjajah 'Israel' bahwa "Taurat tidak mengizinkan mereka membiarkan seorang pun hidup" termasuk bayi.

Pantas saja, snipers pasukan penjajah Israel tega menembak anak kecil, wanita, dan lansia lemah, bahkan yang sudah mengibarkan bendera putih. Sangat berbeda sama sekali dengan video aksi sniper Al Qassam Hamas yang menargetkan tentara Zionis bersenjata.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah