Hari Perempuan Sedunia tahun ini bertema 'Menginspirasi Inklusi' di saat 8.900 wanita Palestina terbunuh

- 8 Maret 2024, 14:41 WIB
Seorang wanita Palestina berduka, menggendong bayi yang menjadi korban pengeboman di Rafah
Seorang wanita Palestina berduka, menggendong bayi yang menjadi korban pengeboman di Rafah /Hatem Ali/AP

WartaBulukumba.Com - Di tengah peringatan Hari Perempuan Sedunia, langit Gaza menyimpan kelam. Hari ini merupakan bentuk penghargaan atas perjuangan dan pencapaian perempuan di berbagai bidang. Sementara di Gaza, para perempuan Palestina tak mampu membuat roti karena tak ada tepung.

Hari Perempuan Internasional juga didedikasikan untuk memperingati perjuangan perempuan dalam meraih hak-hak yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Sementara di Gaza, para perempuan Palestina membopong anaknya yang tak bernyawa setelah dibom oleh Zionis.

Hari ini, tercatat  8.900 wanita Palestina terbunuh, l ebih dari 23.000 orang terluka, dan memaksa setengah juta lainnya mengungsi akibat agresi dan genosida penjajah Israel.

Baca Juga: Biadab! Tentara penjajah Israel menembaki ratusan warga Palestina kelaparan yang sedang menunggu bantuan

Inspire Inclusion

PBB (United Nations) mulai menetapkan tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional pada tahun 1975. IWD merupakan hari aktivisme global yang telah diperingati sejak 1911 dengan komitmen mendorong kesetaraan perempuan.

Pada tahun 2024, peringatan IWD mengambil tema "Inspire Inclusion" atau "Menginspirasi Inklusi".

Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret.

Baca Juga: Kelaparan akut! Terpaksa warga Palestina memakan pakan ternak

Setengah juta perempuan Palestina mengungsi

Dikutip dari QNN pada Jumat, 8 Maret 2024, Kantor Media Pemerintah Palestina menyatakan, sepanjang genosida yang terjadi di Gaza, penjajah Israel telah merenggut nyawa 8.900 wanita, melukai lebih dari 23.000 orang, dan memaksa setengah juta lainnya mengungsi.

Setiap wanita memiliki cerita yang tidak terkatakan – cerita tentang kehilangan, penderitaan, dan ketahanan. Mereka bukan sekadar angka dalam statistik; mereka adalah ibu, putri, dan saudara perempuan yang kehilangan rumah dan orang yang dicintai.

Sementara itu sebuah ambigu yang nyata, militer penjajah Israel, yang membuat lebih dari 700.000 warga sipil kelaparan di Gaza utara telah menyebarkan selebaran yang berisi ucapan selamat Ramadhan dan buka puasa yang lezat serta mengingatkan mereka untuk memberi makan kepada yang membutuhkan.

Baca Juga: Perlawanan mujahidin Palestina semakin heroik dalam perang di Gaza

Skenario Zionis melaparkan Gaza

Seorang ahli dari PBB mengungkapkan skenario suram yang membayangi Gaza. Seolah melukis sebuah pemandangan kelabu, ahli tersebut mengatakan bahwa penjajah Israel telah merentangkan jaring yang menghancurkan sistem pangan di Gaza, menjadi bagian dari skenario yang lebih luas, sebuah "kampanye kelaparan" dalam perang Hamas.

Ia melontarkan kritik pedas terhadap badan hak asasi manusia PBB yang, menurutnya, tidak melakukan cukup banyak tindakan.

"Citra-citra kelaparan di Gaza tidak tertahankan dan Anda tidak melakukan apa-apa," kata Michael Fakhri, Pelapor Khusus PBB tentang Hak atas Pangan, dalam nada yang penuh kekecewaan dan kegetiran saat berbicara kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB, dikutip dari Reuters pada Kamis.

Lima bulan setelah kampanye melawan kelompok Palestina Islamis dimulai, peringatan tentang bencana kelaparan yang akan datang telah bergema. Dari sudut terisolasi di utara Gaza, rumah sakit melaporkan kematian anak-anak akibat malnutrisi, sebuah tragedi yang tak terbayangkan. Dengan suara yang berat, Fakhri menyampaikan kepada dewan bahwa 'Israel' tengah "menghancurkan sistem pangan di Gaza."

Menambahkan ke dalam narasi yang gelap, ia berkata, "Israel telah melakukan kampanye kelaparan terhadap rakyat Palestina di Gaza," seraya menunjuk ke tindakan yang menargetkan nelayan skala kecil.

Sementara itu, negara-negara seperti Mesir dan Irak telah mengangkat suara mereka, mengkritik 'Israel' atas meningkatnya kelaparan di wilayah tersebut.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah