Sementara itu, musim berburu pasukan Zionis terus berlanjut, dan Al Qassam terus merekam semua gerak mereka dengan tujuan tegas: membela agamanya, membela Al-Aqsha, dan negeri mulia Palestina. Rekaman dirilis pada Sabtu. Roket-roket Al Yassin 105 seperti biasa menemukan mangsa-mangsa empuk. Meledak, lalu hanya ada empat opsi bagi serdadu di dalamnya: tewas terpanggang atau cacat permanen, pulang dalam keadaan gila atau ditawan.
1000 masjid di Gaza kini hancur
Gaza, di tengah harapan dan realitas yang pahit, di setiap dinding yang retak, di setiap jalan yang berdebu, kisah-kisah keberanian dan kekuatan terus merayap.
Baca Juga: Rakyat Palestina di Gaza didera kelaparan, penyakit dan dehidrasi
Gaza berdiri dengan lebih dari 1200 masjid yang menghiasi langitnya, kini 1000 di antaranya telah rusak dan hancur di tangan Zionis. Tak hanya masjid, gereja-gereja pun turut merasakan luka serupa. Di balik dinding-dinding yang retak dan suara adzan yang masih berusaha berkumandang, Gaza mengisahkan cerita tentang iman dan tragedi yang berkelindan.
Sejumlah serdadu Zionis, termasuk yang berasal dari Eropa, menyatakan tujuan mereka ke Gaza adalah demi agama Yahudi dan untuk membangun kembali “Beit Hamikdash”.
Khan Younis menjadi area pertempuran paling sengit
Saat ini Khan Younis, sebuah wilayah di selatan Gaza, menjadi area pertempuran paling sengit. Hujan peluru Zionis menghujam rumah-rumah warga. Laporan dari Middle East Eye pada Ahad, menggambarkan situasi yang suram dan penuh dengan ketakutan.
Dalam labirin penipuan dan penderitaan, warga Palestina berjuang untuk melangkah, mengharapkan keadilan yang seolah terenggut. UNRWA, dengan segala kontroversi dan tantangan, berusaha menjadi pelita di tengah kegelapan, namun terhambat oleh dilema pendanaan dan politik.
Tak hanya kehancuran fisik, warga Palestina juga menghadapi penderitaan berupa penipuan. Seperti diungkapkan oleh investigasi surat kabar Le Monde, banyak warga Palestina menjadi korban broker Mesir yang menjanjikan izin penyeberangan dari Rafah ke Mesir dengan imbalan uang besar, hingga $7.000 atau sekitar Rp98 juta, namun janji itu tak pernah terwujud.
Zionis tuding UNRWA disusupi Hamas
UNRWA, badan yang memiliki 30.000 karyawan, di mana 13.000 di antaranya berada di Gaza, berada dalam sorotan. Mereka mengelola 183 sekolah, 22 fasilitas kesehatan, dan tujuh pusat perempuan di Gaza.
Klaim penjajah 'Israel' bahwa 12 dari 30.000 karyawan UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu telah menimbulkan kekhawatiran internasional.