Teroris Papua gertak Pemerintah Indonesia, kalau Jakarta nekat maka pilot Susi Air dieksekusi mati

- 16 Februari 2023, 18:41 WIB
Pilot Susi Air yang disandera KKB Papua, membawa pesan
Pilot Susi Air yang disandera KKB Papua, membawa pesan /Tangkapan layar YouTube The Times and The Sunday Times

WartaBulukumba - Di tengah belantara Papua, pria kulit putih itu masih berada di tengah gerombolan teroris dan separatis.

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom membenarkan pilot Susi Air masih hidup dan disandera untuk tujuan negosiasi dengan Jakarta.

“Kalau Jakarta nekat, maka pilot akan dieksekusi mati,” kata Sebby Sambom dalam video yang beredar, dikutip dari New Zealand Herald pada Kamis, 16 Februari 2023.

Baca Juga: Washington sebut balon mata-mata China tujuan ke Hawaii tapi nyasar ke Alaska dan Kanada! Bagaimana rumor UFO?

“Nanti kami dari Manajemen Markas Pusat TPNPB-OPM akan memantau,” imbuh  Sebby Sambom.

Sambom menuntut pertanggungjawaban dari pemerintah Barat, termasuk Selandia Baru, atas kerja sama mereka dengan “rezim militer di Jakarta”.

Beberapa media internasional lainnya termasuk New York Post dan Reuters pada Kamis memberitakan gerombolan teroris dan separatis di Papua telah merilis foto yang mereka katakan menunjukkan seorang pilot Selandia Baru yang disandera pekan lalu dalam keadaan sehat, tetapi berjanji dia tidak akan dibebaskan sampai pihak berwenang mengakui kemerdekaan Papua. 

Pilot Susi Air, Philip Mehrtens, yang menerbangkan pesawat milik maskapai Susi Air, diculik oleh pejuang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pekan lalu setelah mendarat di wilayah terpencil Nduga.

Baca Juga: Gempa bumi Turki-Suriah adalah bencana alam paling mengerikan dalam 100 tahun terakhir

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri membenarkan foto dan video terkait keberadaan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Mehrtens bersama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Foto dan video berisi gambar Philip Mark Mehrtens itu diambil beberapa saat setelah aksi pembakaran pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

"Saat ini TNI-Polri sedang berupaya untuk mengetahui di mana keberadaan Philip Mehrtrens, kata Fakhiri, dikutip dari Antara pada Kamis.

Baca Juga: Rusia klaim berada di atas angin saat Ukraina serukan bantuan peluru artileri NATO lebih cepat

Saat ini Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge sudah mengirimkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat ke Paro untuk bernegosiasi membebaskan sang pilot.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami mendapat laporan terkait keberadaannya, sehingga dapat dilakukan evakuasi terhadap yang bersangkutan," kata Fakhiri.

Sebby Sambom, juru bicara TPNPB, membagikan foto dan video seorang pria berjaket jeans, dikelilingi sekitar belasan pria bersenjatakan senjata dan busur.

"Militer Papua yang telah menangkap saya untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua, mereka meminta militer Indonesia untuk pulang ke Indonesia dan jika tidak, saya akan tetap menjadi tawanan seumur hidup saya," kata Mehrtens di satu titik dalam video tersebut.

Baca Juga: Wabah flu burung melanda dan memicu 'perang' terbaru terhadap unggas liar

Dalam pernyataan yang menyertai gambar tersebut, Sambom mengatakan bahwa pilot dalam keadaan sehat dan menjadi jaminan dalam perselisihan politik.

Menkopulhukam Mahfud MD berjanji dalam sebuah video pada Selasa malam untuk memastikan pembebasan Mehrtens menggunakan "pendekatan persuasif, karena prioritasnya adalah keselamatan", tetapi mengatakan tidak dapat mengesampingkan penggunaan "cara lain", tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Siapakah Philip Mehrtens?

Pendiri Susi Air dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti mengatakan kepada New Zealand Herald bahwa Philip Mehrtens adalah salah satu pilot terbaik maskapai tersebut.

Meskipun kelompok yang bertanggung jawab atas penculikannya mengatakan pilot itu aman, sampai saat ini belum ada bukti foto atau bukti, katanya. Dan mereka belum mendengar kabar dari Mehrtens.

Susi Pudjiastuti mengatakan putrinya telah berbicara dengan istri Mehrtens yang pasti sedang mengalami masa "sangat sulit".

Mehrtens memiliki seorang putra kecil yang berusia sekitar 5 tahun. Kepala pilot dan direktur operasi telah menghubungi keluarga tersebut, katanya.

Seorang teman dan mantan kolega menggambarkan Mehrtens sebagai pria yang “pendiam dan serius” yang berasal dari Christchurch.

Mehrtens menikah dengan wanita keturunan Indonesia dan sudah cukup lama tinggal di negara asalnya. Dia fasih berbahasa Indonesia, bahasa utama yang digunakan di Indonesia.

“Ini akan bermanfaat baginya dalam situasi ini,” katanya, dikutip dari News Zealand Herald pada Rabu..

“Ada persentase tinggi ekspatriat yang bekerja di Susi Air. Ini adalah salah satu perusahaan terbaik di Indonesia dan mereka menjaga pilot mereka,” kata mantan rekannya.

“Saya yakin mereka akan melakukan yang terbaik untuk membantu Phil.”

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru memberikan dukungan konsuler kepada keluarga pilot dan mengatakan tidak akan berkomentar lebih lanjut karena alasan privasi.

Perdana Menteri Chris Hipkins mengatakan dia telah diberi perincian awal dan mengatakan kepada RNZ bahwa kedutaan Selandia Baru di Indonesia menangani kasus tersebut.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah