WartaBulukumba - Kota-kota di dunia semakin padat. Para penghuni planet ini sedang berjubel dalam populasi dunia yang diperingatkan PBB sebagai "alarmisme populasi".
Seorang pejabat senior PBB melontarkan kecemasan itu.
"Dunia tidak boleh terlibat dalam 'alarmisme populasi' karena jumlah orang yang hidup di Bumi mendekati 8 miliar," ungkapnya, dilansir dari The Guardian pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Baca Juga: Rusia mengamuk! Infrastruktur listrik dan air hancur di seluruh Ukraina
Tingkat populasi dunia telah diprediksi mencapai tonggak sejarah itu pada 15 November 2022.
Sejumlah pengamat juga melontarkan kekhawatiran tentang dampak dari peningkatan jumlah tersebut di dunia yang sudah berjuang dengan ketidaksetaraan besar, krisis iklim, dan perpindahan dan migrasi yang dipicu konflik.
Namun, Dr Natalia Kanem, direktur eksekutif Dana Kependudukan PBB (UNFPA), mendesak negara-negara untuk tidak panik tetapi sebaliknya fokus membantu perempuan, anak-anak dan orang-orang terpinggirkan yang paling rentan terhadap perubahan demografis.
Baca Juga: Putin mengatakan mobilisasi Ukraina harus selesai dalam dua pekan
“Saya menyadari momen ini mungkin tidak dirayakan oleh semua orang. Beberapa mengungkapkan keprihatinan bahwa dunia kita kelebihan penduduk, dengan terlalu banyak orang dan sumber daya yang tidak mencukupi untuk menopang kehidupan mereka. Saya di sini untuk mengatakan dengan jelas bahwa banyaknya nyawa manusia bukanlah alasan untuk takut,” urainya.