Tes itu juga dapat ditujukan untuk meningkatkan statusnya sebagai kekuatan militer dan meningkatkan daya tawar terhadap Korea Selatan, Amerika Serikat dan masyarakat internasional, laporan itu menyimpulkan.
Pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan bahwa tes pada 27 Februari dan 5 Maret melibatkan sistem Hwasong-17, kemungkinan dalam persiapan untuk peluncuran jarak jauh. Korea Utara tidak pernah mengakui peluncuran 16 Maret atau kegagalannya yang dilaporkan.
Baca Juga: Hanya 25 km dari pangkalan NATO, empat roket Rusia menghantam kota Lviv di Ukraina barat
Puing-puing dari uji coba yang gagal itu menghujani Pyongyang, kata Ha Tae-keung, seorang anggota parlemen Korea Selatan yang diberi pengarahan oleh militer kepada wartawan, Selasa.
Kegagalan itu mendorong Korea Utara untuk mengatakan "kebohongan besar" dan mengatakan peluncuran Hwasong-15 24 Maret adalah Hwasong-17 untuk menghindari opini publik domestik yang negatif, kata Ha.
Rudal Kamis terbang selama 67,5 menit ke jangkauan 1.090 km (681 mil) dan ketinggian maksimum 6.248.5 km (3.905 mil) media pemerintah melaporkan.
Angka tersebut mirip dengan data yang dilaporkan oleh Jepang dan Korea Selatan dan lebih jauh dan lebih lama dari tes Hwasong-15 pertama, yang terbang selama 53 menit ke ketinggian sekitar 4.475 km dan jangkauan 950 km.***