WartaBulukumba - AS sedang meradang. Peluncuran pertama uji coba rudal ICBM Korea Utara memantik reaksi keras.
China dan Rusia harus memberi tahu Korea Utara untuk menghindari lebih banyak "provokasi" setelah melanjutkan uji coba rudal balistik antarbenua minggu ini, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter pada hari Jumat.
"China dan Rusia harus mengirim pesan yang kuat ke Korea Utara untuk menahan diri dari provokasi tambahan," kata Porter dalam jumpa pers reguler menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas peluncuran itu pada Jumat.
Baca Juga: Korea Utara luncurkan rudal ICBM sengaja unjuk kekuatan nuklir
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Sabtu, 26 Maret 2022, Korea Utara mengatakan telah meluncurkan ICBM baru yang besar pada hari Jumat, sebuah tes yang menurut pemimpinnya Kim Jong Un dirancang untuk menunjukkan kekuatan kekuatan nuklir dan mencegah setiap gerakan militer AS.
Mengacu pada Korea Utara dengan inisial nama resminya, Porter menyebut peluncuran itu sebagai pelanggaran "kurang ajar" terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Kami mendesak semua negara untuk meminta pertanggungjawaban DPRK atas pelanggaran tersebut dan kami juga meminta DPRK untuk datang ke meja perundingan serius," katanya.
Baca Juga: Gawat! Senjata nuklir Rusia sudah dalam kondisi siaga
Dia mengatakan dia tidak dapat mengomentari posisi yang mungkin diambil China dan Rusia di Dewan Keamanan, tetapi menambahkan: