Australia dan Belanda menuntut Rusia atas peristiwa jatuhnya MH17

- 15 Maret 2022, 06:00 WIB
Malaysia Airlines MH17 usai ditembak jatuh di Ukraina 2014 lalu.
Malaysia Airlines MH17 usai ditembak jatuh di Ukraina 2014 lalu. /Reuters

WartaBulukumba - Burung besi raksasa itu rontok dan jatuh ke bumi,'Malaysia Airlines MH17.

Pembahasan tidak akan menjadi seperti puing-puing reruntuhan pesawat lantaran Australia dan Belanda sedang membangun wacana.

Kedua negara itu mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah memulai tindakan hukum bersama terhadap Rusia di badan penerbangan PBB atas jatuhnya Malaysia Airlines Penerbangan MH17 delapan tahun silam.

Baca Juga: Meta mempersempit kebijakan moderasi konten, postingan Ukraina boleh 'serukan kematian Putin'

Boeing 777 itu terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur pada 17 Juli 2014, ketika dihantam di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak oleh apa yang menurut penyelidik dan jaksa internasional adalah rudal darat-ke-udara buatan Rusia, menewaskan 298 orang di dalamnya. 

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Senin, 14 Maret 2022, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan Rusia bertanggung jawab di bawah hukum internasional dan bahwa membawa masalah ini ke Organisasi Penerbangan Sipil Internasional PBB akan menjadi langkah maju dalam perjuangan untuk para korban, termasuk 38 warga Australia.

Pemerintah Belanda mengatakan Dewan Keamanan PBB juga telah diberitahu tentang langkah tersebut.

Baca Juga: Setelah serangan sengit Rusia, Ukraina mengatakan akan berusaha membahas gencatan senjata

"Kematian 298 warga sipil, termasuk 196 warga Belanda, tidak dapat dan tidak boleh dibiarkan tanpa konsekuensi. Peristiwa terkini di Ukraina menggarisbawahi pentingnya hal ini," kata Menteri Luar Negeri Wopke Hoekstra dalam sebuah pernyataan.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x