Lembaga intelijen AS menyelidiki sabotase internet satelit selama perang Rusia vs Ukraina

- 13 Maret 2022, 20:10 WIB
Ilustrasi serangan siber
Ilustrasi serangan siber /The Guardian

WartaBulukumba - Sebelum pecah perang Rusia vs Ukraina, sudah ada bom digital dan tembakan artileri berat 'meletus' di berbagai situs web milik pemerintah Ukraina.

Saat ini sebuah lembaga intelijen Barat sedang menyelidiki serangan siber oleh peretas misterius yang menyerang akses internet satelit broadband di Ukraina.

Serangan tersebut muncil bersamaan dengan operasi militer Rusia.

Baca Juga: Update perang Rusia vs Ukraina, 35 orang tewas dalam serangan udara pasukan 'Beruang Merah'

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters, analis untuk Badan Keamanan Nasional AS, organisasi keamanan siber pemerintah Prancis ANSSI, dan intelijen Ukraina menilai sabotase jarak jauh dari layanan penyedia internet satelit adalah pekerjaan peretas yang didukung negara Rusia yang mempersiapkan medan perang dengan mencoba memutuskan komunikasi.

Serangan digital pada layanan satelit dimulai pada 24 Februari antara pukul 05:00 dan 09:00, tepat ketika pasukan Rusia mulai masuk dan menembakkan rudal, menyerang kota-kota besar Ukraina termasuk ibu kota, Kyiv.

Konsekuensinya masih diselidiki tetapi modem satelit milik puluhan ribu pelanggan di Eropa dimatikan, menurut seorang pejabat perusahaan telekomunikasi AS Viasat, yang memiliki jaringan yang terpengaruh.

Baca Juga: Ukraina mengatakan 9 tewas dan 57 terluka dalam serangan udara Rusia di pangkalan militer

Peretas menonaktifkan modem yang berkomunikasi dengan satelit KA-SAT Viasat Inc, yang memasok akses internet ke beberapa pelanggan di Eropa, termasuk Ukraina. Lebih dari dua minggu kemudian beberapa tetap offline, kata pengecer kepada Reuters.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah