Pemberontak separatis pro-Rusia tuding Ukraina melakukan penembakan

- 18 Februari 2022, 16:00 WIB
Penembakan di Ukraina  perkuat kemungkinan invasi Rusia
Penembakan di Ukraina perkuat kemungkinan invasi Rusia //TASS

Dalam krisis keamanan terbesar di Eropa dalam beberapa dasawarsa, Rusia telah mengerahkan pasukan, tank, dan senjata berat di perbatasan Ukraina dan menuntut jaminan bahwa Kyiv tidak akan pernah bergabung dengan NATO, sesuatu yang telah ditolak oleh pemerintah Ukraina.

Meski begitu, Rusia mengatakan tidak memiliki niat untuk menyerang Ukraina dan menuduh Barat histeris atas pembangunan militernya, dengan mengatakan beberapa pasukannya telah kembali ke pangkalan.

Baca Juga: AS tegaskan diplomasi masih terbuka untuk mengakhiri kebuntuan Ukraina dengan Rusia

Kantor berita Interfax mengutip kementerian pertahanan Rusia yang mengatakan pada hari Jumat bahwa beberapa unit infanteri mekanik Rusia telah kembali ke pangkalan mereka di wilayah Dagestan dan Chechnya setelah menyelesaikan latihan di Krimea.

Interfax juga mengutip kementerian yang mengatakan bahwa sebuah kereta yang sarat dengan tank telah berangkat dari lokasi yang dirahasiakan untuk kembali ke pangkalan mereka di provinsi Nizhny Novgorod.

Kantor berita TASS memuat laporan serupa tentang pasukan yang kembali ke pangkalan mereka.

Baca Juga: Wanita Saudi ini ungkap peretasan yang dilakukan NSO Group di seluruh dunia melalui iPhone

Namun para pemimpin Barat mengatakan Rusia tetap mampu meluncurkan invasi kapan saja.

"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka terlibat dalam operasi bendera palsu untuk mendapatkan alasan untuk masuk," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis.

"Setiap indikasi yang kami miliki adalah mereka siap untuk pergi ke Ukraina dan menyerang Ukraina."

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah