WartaBulukumba - Olimpiade Musim Dingin yang 'panas' di Beijing, China meradang.
Sekokoh apapun olahraga namun di sana bisa retak saat mencuat narasi isu pelanggaran Hak Asasi Manusia, genosida, pembersihan etnis, dan juga tersemat Uighur, muslim Xinjiang. China pun 'kena batunya'.
Barat tampak sangat kompak kali ini. Sejumlah negara menyatakan melakukan boikot terhadap perhelatan olahraga internasional Olimpiade Musim Dingin di Beijing tahun 2022 mendatang.
Sangat jelas terlihat bahwa catatan panjang pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dilakukan China menjadi alasan utama.
Baca Juga: Laut Natuna Utara 'bergelora panas', China tetap ngotot klaim sebagai wilayahnya
Namun Prancis menyatakan bahwa mereka tak akan mengikuti jejak sejumlah negara lainnya yang melakukan boikot.
"Olahraga punya dunia sendiri yang harus dilindungi dari intervensi politik," kata Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer, kepada BFM TV, seperti dikutip Reuters, Selasa 7 Desember 2021.
Menteri Olahraga Prancis, Roxana Maracineanu bahkan dijadwalkan bakal menghadiri olimpiade tersebut.
Baca Juga: Uganda gagal bayar utang akibat 'klausul beracun', Bandara Internasional Entebbe jatuh ke tangan China
Sebelumnya, Australia dan Kanada lebih dulu memutuskan boikot diplomatik dalam perhelatan olahraga itu.