Taliban menggeledah rumah warga, Tentara wanita Afghanistan ini sebut hidupnya sudah berakhir

- 23 Agustus 2021, 09:20 WIB
Ilustrasi anggota gerilyawan Taliban.
Ilustrasi anggota gerilyawan Taliban. /REUTERS/Stringer.

WartaBulukumba - Bumi Afghanistan kian 'memar' dengan situasi memanas pasca Taliban mengambil alih kekuasaan.

Efeknya bagai bola salju, teranyar seorang tentara wanita Afghanistan bernama Kubra Berhroz yang dilatih oleh Amerika Serikat telah membakar seragamnya.

Ia memberi peringatan dengan mengatakan: 'hidup kami sudah berakhir'. Kubra juga menceritakan bahwa Taliban saat ini menggeledah rumah-rumah penduduk. Ia pun hanya bisa mengungsi di rumah teman dekatnya.

Baca Juga: MUI hingga PBNU meminta Muhammad Kece ditangkap dan diproses hukum

Dalam buku harian pribadinya, Kubra Behroz bercerita ihwal pengalamannya di Afghanistan.

Kubra Berhroz mendaftarkan diri sebagai tentara Afghanistan pada tahun 2011.

Bersama tentara Afghanistan lainnya, wanita ini digembleng oleh program militer Amerika Serikat.

Baca Juga: Yusuf Demir adalah 'new Lionel Messi' di Barcelona?

Kubra Behroz bermukim di ibu kota Kabul bersama suami dan dua anaknya.

Pada Senin lalu, Kubra merasa harus membakar seragam tentaranya.

Keputusannya dipicu akibat melihat di Facebook bahwa Taliban secara terbuka mengeksekusi polisi wanita di Provinsi Kunduz.

Baca Juga: Rahasia mengatasi batuk dengan buah nanas

"Saya membakar seragam saya di halaman luar. Taliban telah mengambil alih parlemen. Hidup kita sudah berakhir," tutur Kubra, dikutip dari Mirror pada Ahad, 22 Agustus 2021.

"Kami sedang memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Saya ada dalam daftar orang yang harus dievakuasi karena pekerjaan saya tetapi tidak ada pesawat. Bandara dibanjiri orang-orang yang mencoba pergi," katanya.

Kubra menuturkan bahwa betapa banyak orang menjadi korban saat mencoba pergi dari negaranya dengan berpegangan di badan pesawat.

Baca Juga: Mengenal Badai Sitokin, penyebab dan cara pencegahannya

"Saya telah mendengar bahwa beberapa orang berpegangan pada pesawat saat mereka lepas landas dan jatuh hingga tewas," ucapnya.

Kubra bahkan menyebut para prajurit buta huruf dan tidak berpendidikan, bahkan masih banyak yang tidak bisa menyikat gigi dengan benar.

Kedua anak Kubra juga sudah tak tahan ingin pergi dari tempat itu. Mereka selalu bertanya pada ibunya kapan akan dievakuasi dari Afghanistan.

Baca Juga: Warga Balimbing Bulukumba pelaku curanmor ditangkap oleh Polres Sinjai

Kubra menuturkan bahwa jadwal penerbangannya pada hari Jumat, namun ia tak yakin dengan nasibnya.

Sampai saat ini keluarga Kubra belum bisa masuk ke bandara akibat situasi yang tak kondusif. 

"Kami bahkan tidak bisa masuk ke bandara karena keramaian, dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki visa atau paspor tetapi hanya berusaha keluar," ujar Kubra.

Disclaimer: artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com berjudul "Tentara Wanita Afghanistan yang Dilatih AS Bakar Seragamnya Agar Tak Diburu Taliban".***

Editor: Muhlis

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah