AS babak belur menghadapi Taliban, sisa pemerintahan Afghanistan tetap melawan

- 21 Agustus 2021, 10:35 WIB
Pejuang Taliban berbaris berseragam di jalan di Qalat, Provinsi Zabul, Afghanistan, dalam gambar diam ini diambil dari video media sosial yang diunggah 19 Agustus 2021.
Pejuang Taliban berbaris berseragam di jalan di Qalat, Provinsi Zabul, Afghanistan, dalam gambar diam ini diambil dari video media sosial yang diunggah 19 Agustus 2021. /REUTERS

WartaBulukumba.Com - Para gerilyawan militan Taliban menenteng senjata memasuki ibu kota Kabul dan memastikan Afghanistan dalam rengkuhan mereka. 

Di sisi lain, ribuan orang tampak yakin dengan opsi mereka yakni melarikan diri dari Afghanistan. Sementara itu Presiden Joe Biden bersumpah untuk menjaga pasukan AS di negara itu sampai semua orang Amerika Serikat dievakuasi.

Pasca pasukan AS ditarik, benarkah negara super power itu sedang babak belur dalam hal pendanaan perang?

Baca Juga: Siap-siap, Pandemi akan bertransisi ke Endemi

Dikutip dari Reuters, Kamis 19 Agustus 2021, sejak Taliban memasuki Kabul pada akhir pekan lalu, adegan kekacauan terjadi. Ribuan orang berusaha untuk pergi, takut akan kembalinya interpretasi keras hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban sebelumnya yang berakhir 20 tahun lalu.

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon melontarkan komentar terkait situasi panas Afghanistan pasca dikuasai secara de facto oleh Taliban.

Dikutip dari Pikiran-rakyat.com, Sabtu 21 Agustus 2021, Fadli Zon menyebut sejarah akan mencatat babak belurnya Amerika Serikat (AS) menghadapi Taliban setelah menginvasi sejak tahun 2001 dan menggelontorkan biaya triliunan dolar AS.

Baca Juga: Bawaslu berupaya mengadvokasi kelompok rentan dalam Pemilu Serentak 2024

"Sejarah akan mencatat AS kalah hadapi Taliban usai 20 tahun pendudukan, dg habiskan US$ 2 triliun," cuit Fadli Zon melalui akun Twitternya, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Halaman:

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x