Gadis kecil itu terperangkap selama tujuh jam di bawah puing-puing, dipertemukan kembali di rumah sakit Shifa dengan ayahnya, yang juga dirawat karena luka-lukanya.
Petugas medis mengumpulkan mereka di ranjang yang bersebelahan.
"Maafkan aku, putriku. Kamu berteriak kepada ayah untuk datang kepada kamu, tetapi ayah tidak bisa datang," Riyad Eshkuntana berkata dengan sedih.
Rumah keluarga Eshkuntana adalah salah satu rumah warga Palestina yang terkena serangan udara Zionis pada Ahad pagi di Kota Gaza.
Baca Juga: GoTo, merger resmi Gojek dan Tokopedia
Gelombang serangan tersebut menewaskan 42 orang termasuk 10 anak-anak dan menambah jumlah korban tewas di Gaza dalam sepekan ini menjadi 192.
Sementara di pihak Zionis, mereka beralasan pihaknya menyerang gerakan militan Islam Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza yang padat penduduk dan bahwa bersama dengan Jihad Islam dan kelompok militan lainnya telah menembakkan 2.800 roket ke kota-kota Zionis.
Serangan roket itu telah menewaskan 10 orang di wilayah Zionis termasuk dua anak.
Serangan di rumah Eshkuntana berada di area yang sama dengan serangan Zionis terhadap sistem terowongan militan di Gaza.