Biadab! Kondisi 700 lebih mayat di halaman RS Nasser dan Al-Shifa menunjukkan bukti mereka disiksa sebelumnya

23 April 2024, 19:56 WIB
Ratusan mayat yang dievakuasi dari halaman Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza. /X.com/@OnlinePalEng

WartaBulukumba.Com - Di Rumah Sakit Medis Nasser,  ratusan tubuh hampir tidak bisa dikenali lagi, sebuah testimoni mengerikan dari agresi dan genosida yang mengoyak Gaza. 

Tubuh-tubuh itu terbaring, banyak di antaranya hampir sepenuhnya terdekomposisi, korban dari waktu dan kekerasan. Beberapa terpenggal, menandakan kebrutalan telah melewati batas manusia. Yang lain kehilangan organ dalam mereka, pertanda penculikan yang kejam.

Para medis di Gaza terus mencari jenazah di halaman rumah sakit setelah tentara Israel menggerebek fasilitas tersebut, dengan setidaknya 310 jenazah telah ditemukan sejauh ini dari kuburan massal di Khan Younis.

Baca Juga: Iran mengajari Israel Penjajah cara berperang: Militer melawan militer, bukan militer melawan warga sipil

Tanda-tanda penyiksaan sebelum dieksekusi

Terlihat dalam video-video yang beredar, salah satunya diunggah Palestine Info Center, pada Selasa, 23 April 2024, tim medis terus mengambil puluhan jenazah korban warga Palestina yang dieksekusi dan dikuburkan oleh pasukan pendudukan Israel Penjajah di halaman Rumah Sakit Nasser, Khan Younis.

Di ruang-ruang dingin dan terlupakan dari rumah sakit, yang terletak di jantung Khan Yonis, tragedi tidak hanya berbicara melalui laporan berita yang tergesa-gesa atau narasi politis yang terpolarisasi.

Namun, lebih mengejutkan adalah tanda-tanda penyiksaan yang tampak — beberapa tubuh ditemukan dengan tangan terborgol, terikat dengan tali zip, sebuah indikasi bahwa mereka telah dieksekusi dengan cara yang paling tidak manusiawi.

Baca Juga: Jika merujuk ramalan Nostradamus, Iran serang Israel Penjajah pertanda dimulainya Perang Dunia III?

Sejauh ini, di kompleks medis Al-Shifa, sebuah nama yang dalam bahasa Arab berarti "penyembuhan," ironisnya menjadi saksi atas penghancuran nyawa manusia.

Di sini, sekitar 400 korban telah ditemukan, masing-masing dengan kisah tragis yang tergores di antara baris-baris keheningan mereka. Banyak dari mereka yang tubuhnya sebagian atau sepenuhnya terdekomposisi, sisa-sisa manusia yang tersisa dari kekejaman yang tidak terucapkan.

Beberapa korban ditemukan diikat dengan tali zip sebelum dieksekusi, sebuah metode yang brutal dan menghancurkan martabat.

Baca Juga: Perbandingan kekuatan militer Iran vs Israel Penjajah, siapa yang lebih unggul?

Lainnya, secara mengerikan, adalah korban dari tank-tank yang menginjak-injak mereka, meninggalkan jejak kekerasan yang literal dan metaforis dalam luka mereka.

Tanda-tanda penyiksaan yang lebih eksplisit juga terlihat, seperti kuku yang dicabut dan gigi yang patah, yang menggambarkan rasa sakit yang mungkin dialami dalam menit-menit terakhir mereka.

Di Khan Yonis dan Al-Shifa, kehilangan ini bukan hanya tentang individu yang meninggal, tetapi tentang komunitas yang rusak, keluarga yang robek, dan impian yang hancur.

Masing-masing dari 700 nyawa yang hilang adalah cermin dari kegagalan kolektif  masyarakat global untuk melindungi yang paling rentan.

Diwartakan Al Jazeera pada Selasa, 23 April 2024, para donatur didesak untuk mengembalikan pendanaan yang sangat dibutuhkan untuk agensi PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, setelah sebuah tinjauan independen menemukan bahwa Israel Penjajah tidak memberikan "bukti" atas kesalahan apapun.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan bahwa "proses" sedang berlangsung untuk menyelidiki tuduhan penyalahgunaan hak oleh militer Israel Penjajah, tetapi tidak mengonfirmasi laporan tentang sanksi yang segera terhadap sebuah unit tentara yang terkenal.

Setidaknya 34,183 warga Palestina telah terbunuh dan 77,143 lainnya terluka dalam serangan-serangan Israel Penjajah di Gaza sejak 7 Oktober 2023.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler