Hari Ayah Sedunia atau Fathers Day, ini perbedaannya dengan Hari Ayah Nasional

11 November 2022, 16:11 WIB
Ilustrasi Hari Ayah Sedunia - Hari Ayah Sedunia atau Fathers Day, ini perbedaannya dengan Hari Ayah Nasional /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Hari Ayah Sedunia merebak saban tanggal 19 Juni sementara Hari Ayah Nasional berpendaran setiap tanggal 12 November.

Tradisi juga berbeda untuk perayaan Hari Ayah. Misalnya, negara-negara Eropa Katolik mulai merayakan Hari Ayah pada 19 Maret 1508, menghubungkannya dengan Pesta St. Joseph, yang merayakan Joseph dari Nazareth.

Hari Ayah adalah hari libur untuk menghormati ikatan ayah dan ayah, serta pengaruh ayah dalam masyarakat.

Baca Juga: Hari Jomblo Sedunia atau Singles Day 11 November 2022, ternyata begini cara jomblowers merayakannya

Di negara-negara Katolik Eropa, telah dirayakan pada tanggal 19 Maret sebagai Hari Santo Yosef sejak Abad Pertengahan.

Sejarah Hari Ayah Sedunia dan masing-masing negara yang merayakannya dapat ditelusuri berikut ini, dikutip dari laman Officeholidays.com.

Di AS, perayaan Hari Ayah pertama yang tercatat diadakan pada 5 Juli 1908, di Fairmont, Virginia Barat.

Baca Juga: Hari Jomblo Sedunia 11 November: Sejarah, cara merayakan dan makna indah di baliknya

Ini pertama kali dirayakan sebagai kebaktian gereja di Williams Memorial Methodist Episcopal Church South, sekarang dikenal sebagai Central United Methodist Church.

Dikatakan bahwa Grace Golden Clayton menyarankan kebaktian kepada pendeta sebagai peringatan setelah ledakan tambang di dekat Monongah telah menewaskan 361 orang pada musim dingin sebelumnya.

Penjelasan lain untuk layanan tersebut adalah Hari Ibu, yang telah dirayakan untuk pertama kalinya dua bulan sebelumnya di Grafton, sebuah kota yang berjarak 15 mil.

Baca Juga: Sejarah Hari Bahasa Isyarat Internasional 23 September

Klaim alternatif untuk penemu Hari Ayah adalah presiden Lions' Club cabang Chicago, Harry Meek.

Dia dikatakan telah merayakan Hari Ayah pertama dengan organisasinya pada tahun 1915; dan hari yang mereka pilih adalah hari Minggu ketiga di bulan Juni, yang merupakan hari Minggu terdekat dengan ulang tahun Meek.

Seorang tokoh kunci dalam penetapan Hari Ayah adalah Ny. Sonora Smart Dodd, yang ayahnya, veteran Perang Sipil William Jackson Smart, sebagai orang tua tunggal membesarkan enam anaknya. Nyonya Dodd awalnya menyarankan 5 Juni, peringatan kematian ayahnya sebagai tanggal untuk Hari Ayah.

Baca Juga: Hari Kosmonotika 12 April: Kosmonot Rusia Yuri Gagarin manusia pertama ke luar angkasa

Dikatakan bahwa dia tidak memberikan waktu yang cukup kepada penyelenggara untuk membuat pengaturan, dan dengan demikian perayaan itu diundur ke hari Minggu ketiga bulan Juni.

Hari Ayah pertama di bulan Juni dirayakan pada 19 Juni 1910, di Spokane, WA. Pada tahun 1924, Presiden Calvin Coolidge merekomendasikan hari itu sebagai hari libur nasional.

Presiden Lyndon Johnson menjadikan Hari Ayah sebagai hari libur untuk dirayakan pada hari Minggu ketiga bulan Juni 1966, meskipun hari itu tidak diakui secara resmi hingga 1972, pada masa kepresidenan Richard Nixon.

Baca Juga: Hari Ayah Sedunia 20 Juni memiliki empat versi sejarah

di Indonesia pun Hari Ayah Nasional tercetus berawal dari perayaan Hari Ibu.

Dikutip dari Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2014 lalu Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) membuat acara sayembara menulis untuk ibu dalam memperingati Hari Ibu.

Sayembara ini banyak diikuti pelajar dari tingkat SD sampai mahasiswa dan juga umum. Kesan pesan peserta setelah mengikuti acara membuat mereka menanyakan, kapan akan ada sayembara menulis lagi tapi untuk ayah, karena banyak dari mereka yang ingin mengikutinya kembali.

Baca Juga: Hari Ayah Nasional 12 November di Indonesia, ini sejarahnya

Hal tersebut mendorong PPIP untuk mencari tahu soal Hari Ayah, karena mereka juga menilai bahwa peran ayah tak kalah penting dalam keluarga.

Mereka pun akhirnya melakukan audiensi ke DPRD Surakarta, dan setelah kajian yang cukup panjang, dua tahun kemudian akhirnya PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia bersamaan dengan Hari Kesehatan.

Pada tanggal 12 November 2016 di Solo, PPIP menggelar deklarasi dengan semboyan “Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya”. Selain di Solo, deklarasi ini juga dilaksanakan di Maumere, Flores, NTT. Tentunya, acara ini juga dilengkapi dengan sayembara menulis surat untuk ayah dari anak-anak di seluruh Nusantara.

Surat-surat yang dipilih pun dibukukan, dan dikirim beserta piagam deklarasi kepada Presiden Indonesia keenam, yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, kepada bupati Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote. Kejadian itu semua jadi tonggak bagaimana Hari Ayah Nasional ditetapkan di Indonesia.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler