Memetik manisnya gula aren di Bulukumba: Upaya pengembangan usaha petani dengan pendampingan DMT

- 22 Mei 2024, 15:51 WIB
Diskusi Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba dengan para petani aren.
Diskusi Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba dengan para petani aren. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Gelap malam turun dari langit Bulukumba saat lampu-lampu kecil mulai menyalakan harapan di Dusun Pandang-Pandang, Desa Bajiminasa, Kecamatan Rilau Ale.

Kopi dan kue disajikan, di luar ada cahaya bulan mengintip di antara dedaunan. Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba membuka pojok diskusi dengan para petani penyadap aren. 

Dari ruas-ruas bambu hingga atap daun rumbia, petani dan keluarganya berkumpul, menyulam asa dalam semburat rembulan, mendiskusikan potensi emas hijau yang tersembunyi dalam sabut dan sirup aren.

Baca Juga: Harmoni hijau dan manis di DAS Balangtieng: Kisah Dana Mitra Tani dan petani gula aren di Bulukumba

Potensi sapu ijuk dan sirup aren

Ketua DMT Bulukumba bersama para petani aren dan pengrajn sapu ijuk./WartaBulukumba.Com
Ketua DMT Bulukumba bersama para petani aren dan pengrajn sapu ijuk./WartaBulukumba.Com

Ketua DMT, Sri Puswandi, mengurai benang-benang pengetahuan tentang standar produksi gula merah dan seni berkelompok dalam koperasi.

“Pengembangan produk turunan dari aren, seperti sapu ijuk, bukan hanya tentang inovasi, tetapi juga tentang merawat warisan dan meningkatkan nilai ekonomi yang dapat diperoleh dari alam,” kata Sri Puswandi kepada WartaBulukumba.Com saat ditanya ihwal diskusi tersebut, Rabu, 22 Mei 2024.

Desa Bajiminasa, yang tanahnya subur dihiasi deretan pohon aren, menggenggam potensi tak terhingga.

Baca Juga: DAS Balangtieng, para 'penjaga nektar bumi' dan Dana Mitra Tani Bulukumba

Di sana, kehidupan bukan sekadar tentang menyadap dan memanen, tapi juga tentang merajut ekonomi baru, dengan sapu ijuk sebagai salah satu karya inovatif yang direncanakan.

Dengan DMT sebagai pendamping, mimpi-mimpi ini diharapkan berbuah kenyataan, membawa kesejahteraan yang mekar bagai bunga di tengah kebun aren yang rindang.

Pembentukan koperasi 

Manajer program DMT, Jusmani, mengungkapkan optimisme serupa.

“Melalui pendidikan dan pembentukan koperasi, kami ingin memberdayakan petani aren agar tidak hanya menjadi penonton dalam permainan ekonomi, tetapi menjadi pemain kunci yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya dengan penuh semangat.

Inisiatif-inisiatif yang dicanangkan bukan sekadar percakapan malam itu, tetapi janji-janji fajar yang akan menyingsing, dengan harapan bahwa koperasi yang dibangun akan menjadi tiang penyangga ekonomi komunitas.

Dengan dukungan berkelanjutan dari Balang Institute, YBUL, GEF SGP Indonesia, dan UNDP, langkah-langkah ini adalah awal dari perubahan, aliran sungai baru yang akan membawa kesuburan dan kemakmuran bagi para penyadap aren di DAS Balangtieng.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah