WartaBulukumba.Com - Di tengah kebun aren yang rimbun, petani aren berjalan lekat dengan alam, merawat pohon-pohon yang membisikkan kisah hidup. Dari sari nektar yang dititipkan pada setiap pucuk, lahir gula aren—kristal keemasan, simbol ketekunan dan kesabaran. Sementara itu, di bagian lainnya di Kabupaten Bulukumba, Kedai Kopi Litera menyematkan gula aren cair menjadi elemen pemanis dalam salah satu varian menu, yaitu kopi gula aren.
Aroma kopinya yang pekat, diperkaya dengan karamel alami gula aren, mengajak setiap penikmatnya dalam perjalanan sensorik yang menggugah, menelusuri jejak-jejak petani aren dan petani kopi di setiap tegukan.
Di lembah hijau DAS Balangtieng, alunan kerjasama terus mengalir seperti sungai. Bagai orkestra alam, Dana Mitra Tani Bulukumba terus beresonansi dengan semangat kebersamaan.
Didukung lembaga PBB, UNDP
Saat senja merekah di langit, di bawah teduhnya pohon aren yang berdiri kokoh, menorehkan kesaksian, tangan-tangan kasar terliput kelembutan, berbagi cerita tentang tanah, tentang keringat, dan tentang manisnya harapan yang terkristal dalam setiap butiran gula aren.
Pendampingan Komunitas Penghasil Gula Aren oleh Dana Mitra Tani di DAS Balangtieng
Dana Mitra Tani Bulukumba, didukung sepenuhnya oleh GEF SGP Indonesia, Yayasan Bina Usaha Lingkungan, Balang Institute, dan UNDP, untuk melaksanakan sebuah program transformatif di DAS Balangtieng.
Program ini berfokus pada pengembangan dan pendampingan komunitas penghasil gula aren yang ramah lingkungan, melalui badan usaha koperasi, untuk mendukung pemulihan dan perlindungan ekosistem DAS Balangtieng.
Kerja sama petani aren dengan pengusaha kedai kopi
Dalam upaya yang dilakukan, Dana Mitra Tani mengambil langkah strategis untuk mendorong kerjasama antara pengusaha kedai kopi dengan petani penghasil gula aren lokal.