Senandung Sungai Balangtieng di Bulukumba: Pendidikan manajemen bisnis petani aren untuk keberlanjutan

- 9 Juni 2024, 16:13 WIB
Bendahara Serikat Perempuan Bajiminasa, Nurul Fatimah, memberikan presentasi dalam pendidikan manajemen bisnis yang diselenggarakan Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba.
Bendahara Serikat Perempuan Bajiminasa, Nurul Fatimah, memberikan presentasi dalam pendidikan manajemen bisnis yang diselenggarakan Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Dalam sebuah aula yang cukup lapang, terselip di antara lekuk hijau perbukitan Desa Bonto Haru, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, udara pagi yang segar, diselingi aroma khas dedaunan basah, sebuah pertemuan melingkar.

Pada Sabtu pagi, 8 Juni 2024, aula pertemuan Kantor Desa Bonto Haru mulai dipenuhi oleh wajah-wajah petani aren yang bersemangat. Mereka datang dari berbagai penjuru, membawa harapan besar untuk menggenggam ilmu yang akan membantu mengarahkan usaha mereka menuju masa depan yang lebih cerah.

Di sana, dalam ruangan yang dipenuhi suara gemuruh kecil dari perbincangan, tercipta sebuah ikatan batin di antara para peserta yang hadir. Mereka adalah para pejuang alam dan kehidupan, datang untuk menimba ilmu manajemen usaha dan keuangan, yang diselenggarakan oleh Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba.

Dua hari, ruangan ini akan menjadi saksi bagaimana sebuah komunitas kecil bertransformasi dengan semangat besar untuk melindungi dan melestarikan ekosistem DAS Balangtieng.

Baca Juga: DAS Balangtieng, para 'penjaga nektar bumi' dan Dana Mitra Tani Bulukumba

Pendidikan Manajemen Bisnis untuk Pemberdayaan Petani Aren

Salah satu sesi dalam Pendidikan Manajemen Bisnis untuk Pemberdayaan Petani Aren./WartaBulukumba.Com
Salah satu sesi dalam Pendidikan Manajemen Bisnis untuk Pemberdayaan Petani Aren./WartaBulukumba.Com

Sebanyak 25 orang perwakilan keluarga petani aren dan organisasi tani dari kawasan DAS Balangtieng turut serta dalam pelatihan yang penuh inspirasi ini.

Pelatihan ini bukan sekadar penyampaian teori, melainkan sebuah langkah konkret dalam rangkaian program pengembangan dan pendampingan komunitas penghasil gula aren yang ramah lingkungan.

Program ini diinisiasi oleh Dana Mitra Tani dengan dukungan penuh dari GEF SGP Indonesia, Yayasan Bina Usaha Lingkungan, Balang Institute, dan UNDP.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah