Setakik cerita dari pohon bissa paeng di Bulukumba: Penyelamat petani dan pencipta gula aren berkualitas

- 17 Maret 2024, 23:18 WIB
Pohon bissa paeng: Penyelamat petani dan pencipta gula aren berkualitas
Pohon bissa paeng: Penyelamat petani dan pencipta gula aren berkualitas /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Di lembah yang subur di DAS Balangtieng, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, sang pohon menjulang tinggi, seperti penjaga rahasia yang setia.

Dikenal sebagai pohon bissa paeng, ia menatap langit dengan anggun, memeluk segala keindahan alam di sekelilingnya. Dalam pelukannya, tersimpan kebaikan yang tak terperinci, merayap dalam hati para petani aren.

Seperti dongeng yang tak pernah pudar, ia mengisahkan keajaiban alamiah yang tak terkira, mengalir dalam aliran waktu yang tak berkesudahan.

Baca Juga: Wajah Bulukumba dari petani gula aren: Menyemai kesadaran lingkungan di DAS Balantieng bersama Dana Mitra Tani

Keelokan pohon bissa paeng tak hanya terletak pada bentuk fisiknya yang gagah. Lebih jauh dari itu, pohon itu membawa berkah bagi para petani di sekitarnya. Sejak zaman dahulu, mereka telah memahami keajaiban kulit kayu pohon ini. Manfaatnya, terutama dalam produksi gula aren, telah menjadi rahasia turun temurun yang tak ternilai.

Diolah dengan bijaksana, kulit kayu itu menjadi bahan utama dalam produksi gula aren berkualitas tinggi. Melalui proses yang cermat, kulit kayu itu dicampur dengan air nira aren, menciptakan ramuan khas yang menghasilkan gula aren dengan cita rasa dan kualitas yang tak tertandingi.

Proses ini bukan sekadar transformasi bahan, melainkan juga perubahan kualitas yang signifikan. Akar dan kulit pohon bissa paeng memberikan sentuhan alami yang tak ternilai, memberi karakteristik unik pada gula aren yang dihasilkan. Hasil akhirnya adalah gula aren alami yang tak hanya lezat, tetapi juga memiliki kualitas yang terjaga dengan baik.

Baca Juga: DAS Balangtieng, para 'penjaga nektar bumi' dan Dana Mitra Tani Bulukumba

Keuntungan ekonomis sekaligus ekologis

Petani aren, Sapri, di dekat pohon bissa paeng dalam kebun arennya/WartaBulukumba.Com
Petani aren, Sapri, di dekat pohon bissa paeng dalam kebun arennya/WartaBulukumba.Com

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x