Biara kuno di Irak utara, simbol keberlangsungan masyarakat Kristiani

- 3 Maret 2021, 17:12 WIB
Ilustrasi Mesopotamia.
Ilustrasi Mesopotamia. /Pixabay/Mariusz Matuszewski

WartaBulukumba - Di negara Irak bagian utara, ada sebuah lereng bukit berbatu yang terjal di antara barisan pegunungan terpencil.

Di sana, Biara Rabban Hormizd telah menyaksikan para penjajah datang dan pergi melalui sejarah Kristiani yang kacau di salah satu sudut Mesopotamia kuno.

Mongol, Persia, Arab, Kurdi dan Ottoman datang menjarah, mengepung bahkan menduduki biara abad ketujuh ini. Di atasnya bertengger kota Kristen Alqosh.

Baca Juga: KPK menggeledah Kantor Gubernur Sulsel, tiga koper dan dua kardus diangkut

Gempuran militan ISIS kembali menghantam kota itu di antara tahun 2014 dan 2017. Mereka berhasil mengambil alih sepertiga dari Irak, termasuk kota Mosul yang hanya berjarak 20 mil (32 km) di sebelah selatan.

Tetapi, orang-orang Kristiani yang bermukim di sana selamat dari serangan itu.

Deretan desa yang berada tepat di atas Mosul bagian utara telah menyelematkan mereka dari kebrutalan yang ditimbulkan pada agama dan sekte minoritas.

Baca Juga: Ekspansi Samsung sedang menjajaki lokasi baru di AS

Beberapa keluarga mengungsi dari desa-desa itu ke kota yang lebih aman.

“Ini akan tetap menjadi kota Kristiani, saya yakin. Kami harus tinggal di tanah ini,” kata Brother Saad Yohanna, seorang biksu Irak yang bekerja di panti asuhan setempat.

Sebelum invasi Amerika Serikat pada tahun 2003, sekitar 1,5 juta orang Kristen bermukim di kawasan Irak.

Baca Juga: Manchester United tidak akan belanja pemain

Seperlimanya masih tersisa. Sementara yang lainnya terusir oleh kekerasan sektarian yang dilakukan oleh kelompok Al Qaeda lalu disusul oleh kelompok ISIS.

Saat ini sekitar 1.000 keluarga yang bermukim di sana. Jauh lebih sedikit dari yang sebelumnya mencapai 3.000 keluarga. Meskipun demikian, tempat itu tetap menjadi rumah bagi mereka.

Para penghuni yang tetap bertahan di pengungsian itu kini mendapatkan secercah harapan. Mereka akan mendapatkan pengakuan minggu ini.

Baca Juga: Sekelompok Hackers membobol server email Microsoft

Pengakuan itu akan diberikan oleh Paus Fransiskus yang dijadwalkan mengunjungi negara itu pada 5 sampai 8 Maret 2021.

Di sana, sang Paus akan mengunjungi sederetan gereja yang telah dihancurkan di sebuah kota yang dulunya adalah ibu kota de facto Negara Islam.***

 

 

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah