Malcolm X dibunuh tahun 1965, muncul versi terbaru 2021 di seputar kematiannya

- 28 Februari 2021, 06:00 WIB
Profil Malcom X sosok yang melawan rasisme yang muncul sebagai tokoh hak-hak sipil masyarakat kulit hitam.
Profil Malcom X sosok yang melawan rasisme yang muncul sebagai tokoh hak-hak sipil masyarakat kulit hitam. /biography.com

WartaBulukumba - Lembaran catatan sejarah resmi menyebutkan ayah Malcolm X tewas dibunuh oleh para pendukung supremasi kulit putih ketika Malcom X masih kecil.

Di usia usia tiga belas tahun, ibunya menghuni rumah sakit jiwa, dan Malcom X hidup di beberapa panti asuhan. Pada tahun 1946, pada usia 20, ia dijebloskan ke penjara karena membobol masuk sejumlah gedung dan mencuri.

Di penjara, Malcolm X menjadi anggota Nation of Islam dan setelah pembebasan bersyaratnya pada tahun 1952, ia dengan cepat naik menjadi salah satu pemimpin organisasi tersebut.

Baca Juga: Lautaro Martinez: Barcelona adalah masa lalu

Malcolm X menjadi representasi kelompok tersebut meskipun akhirnya kekecewaannya terhadap ketua Nation of Islam, Elijah Muhammad membuatnya meninggalkan organisasi tersebut pada Maret 1964.

Keyakinan Malcolm berubah secara substansial dari waktu ke waktu. Sebagai juru bicara Nation of Islam, ia mengajarkan supremasi kulit hitam dan memperjuangkan pemisahan kulit hitam dan putih.

Sekali waktu ia mendirikan Muslim Mosque, Inc. dan Organisasi Persatuan Afro-Amerika. Pada bulan Februari 1965, kurang dari setahun setelah keluar dari Nation of Islam, dia dibunuh oleh tiga orang anggota kelompok tersebut.

Baca Juga: Beredar pesan berantai Nurdin Abdullah akan pulang, KPK: dalam 1x24 jam kami segera tentukan sikap

Baru-baru ini muncul bantahan terbaru yang bisa dijadikan bahan rekonstruksi mutakhir terhadap lembar sejarah seputar kematian Malcolm X.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: NY Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah