Tangis haru mewarnai kedatangan Babinsa di rumah dua lansia

- 26 April 2024, 09:59 WIB
Tangis haru mewarnai kedatangan Babinsa di rumah dua lansia
Tangis haru mewarnai kedatangan Babinsa di rumah dua lansia /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Di sudut terpencil Desa Buki, Dusun Embaiya, Kecamatan Buki Kepulauan Selayar. sebuah gubuk tua berdiri dengan segala keanggunan masa lalunya yang telah lusuh. Di sana, Andi Intang dan Sunggu, dua sosok perempuan lansia yang telah mengarungi panjangnya zaman, menjalani hari-hari dalam lipatan memori yang menyimpan segudang kisah.

Rumah yang mereka tempati bukanlah bangunan mewah; itu adalah gubuk reyot yang atapnya sudah tidak lagi sempurna menahan guyuran hujan.

Dinding-dindingnya yang terbuat dari papan usang berwarna cokelat pudar seolah menceritakan tentang ketabahan yang telah lama menguji kedua penghuninya.

Di sinilah Andi Intang dan Sunggu menghabiskan hari-harinya dengan sunyi, diiringi suara desir angin yang sesekali menyelinap masuk melalui celah-celah kayu yang sudah tidak rapat.

Baca Juga: Jeritan petani Sulsel dan pupuk subsidi yang kian langka! PILHI sorot krisis pertanian

Di dalam gubuk, segalanya terasa sederhana. Sebuah lampu minyak tua berkedip-kedip lemah di sudut ruangan, memberikan sedikit cahaya dan kehangatan di malam yang dingin.

Kehidupan Andi Intang dan Sunggu diisi dengan rutinitas yang tak banyak berubah. Mereka bangun di pagi hari, mengawali hari dengan doa, kemudian melangkah gontai menuju dapur untuk menyiapkan secangkir teh yang menghangatkan.

Mereka berbicara tentang masa lalu dengan suara yang renyah, serak oleh waktu, mengulang kembali kisah-kisah yang sudah sering terucap. Di antara dinding gubuk yang rapuh itu, mereka saling membagi kekuatan.

Baca Juga: Simfoni kebijakan hijau di Makassar: Rakorsus Low Carbon City didukung para pemerhati lingkungan

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x