"Saat-saat awal saya menjadi Babinsa di Desa Buki ini, saya prihatin dengan keadaan mereka dan berinisiatif untuk menyisihkan sedikit rejeki setiap gajian untuk biaya hidup mereka, mulai saat itu mereka menganggap saya sebagai anak” ungkap Sertu Rustam dengan nada haru.
Kedua lansia bersaudara ini telah menginjak usia 80-an, menapaki senja kehidupan tanpa didampingi suami ataupun anak. Mereka adalah gambaran dari lansia yang yang hari-harinya dipenuhi oleh kesendirian dan kenangan.
Sertu Rustam, lebih dari sekedar anggota Koramil, telah menjadi bagian dari kehidupan Andi Intang dan Sunggu.***