"Tidak ada paksaan, ini murni keinginan kami, keluarga pihak perempuan," tuturnya, dikutip dari kanal YouTube AU News Channel yang diunggah pada Selasa, 23 November 2021
2. Uang panai Rp500 juta ditambah 300 rak telur 2 ekor sapi, dan masih banyak lagi yang tak disebutkan
Selain uang panai sebesar Rp500 juta, keluarga calon pengantin perempuan juga membawa 300 rak telur 2 ekor sapi, dan masih banyak lagi yang tak disebutkan.
"Acara mappettuada di rumah laki-Laki. Laki -laki dilamar sama perempuan dengan uang panaik sebanyak Rp 500.000.000, 2 ekor sapi, 300 rak telur, dll masih banyak panaiknya," tulis Nursiati dalam keterangan videonya di Facebook yang viral itu.
Baca Juga: Akkimbolong ri Salassa, sebentuk kearifan lokal Bulukumba di benteng tradisi Dusun Batu Tujua
3. Calon pengantin perempuan masih bersekolah di SMP
Calon mempelai laki-laki diketahui sementara menempuh kuiah di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Ia tidak sempat hadir dalam acara mappettuada tersebut.
Sementara calon mempelai perempuan masih bersekolah di salah satu SMP di Kabupaten Pinrang.
4. Prosesi mappettuada dilakukan di rumah mempelai laki-laki
Calon pengantin perempuan merupakan warga Desa Mattiro Ade, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.