WartaBulukumba - Di kawasan pegunungan Bontocani sejak zaman leluhur, mereka telah turun temurun mengelola sumber daya alam dengan arif tanpa melakukan pengrusakan lingkungan.
Sebuah narasi yang menyebutkan bahwa warga Bontocani yang tinggal di wilayah pengunungan dan hutan dianggap tidak memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan niscaya telah mencederai perasaan warga masyarakat Bontocani.
Narasi tersebut dilontarkan oleh salah satu pemateri dalam Dialog Publik bertajuk 'Meretas Permasalahan Tambang di Kabupaten Bone' yang digelar pada hari Ahad 20 Juni 2021.
Baca Juga: Sudah pernah menikmati es tape kelapa? Simak resepnya di sini
Dialog tersebut dihadiri oleh beberapa instansi dari DPRD, PERHAPI, KPH Cenrana dan Dinas Perindustrian Bone.
Protes keras langsung dilakukan oleh masyarakat Desa Bontojai di Kabupaten Bone
Salah satu warga Desa Bonto Jai, Kecamatan Bontocani, Puang Eca beranggapan bahwa apa yang mereka lakukan selama ini tidak seperti usaha pertambangan yang merusak alam.
"Justru alam yang selama ini memberikan penghidupan bagi warga masyarakat Bontocani," ungkapnya, Rabu 23 Juni 2021.
Baca Juga: Pelaku perampokan modus COD dibekuk Polres Bulukumba