Semangka cinta Nenek Baena buat Babinsa

24 Maret 2024, 21:01 WIB
Semangka buat Babinsa, bentuk ucapan cinta Nenek Baena /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Di antara desir angin dan dedaunan hijau yang melambai, langkah-langkah Nenek Baena masih terlihat cukup kokoh menyusuri hamparan harapan, sepekat tanah yang kecokelatan.

Nenek Baena, seorang perempuan berusia 75 tahun yang masih penuh semangat, menatap kebunnya yang subur di tengah persawahan, terletak sejauh 4,5 Km dari tempat tinggalnya di Dusun Binanga Benteng.

Rambutnya yang memutih jelas menyimpan banyak serpihan memori yang menjalin benang-benang kisah lama, mengalun di dalam nada waktu yang tak terucapkan.

Baca Juga: Selain ledakan alga, ini penyebab lainnya ikan-ikan mati di perairan Selayar

Kelompok Tani Lestari

Hamparan sawah yang menatapnya dengan mata kehijauan, adalah lautan kenangan yang mengalir dari jantung bumi. Di atas permukaan tanah, tanaman-tanaman tumbuh dengan gemulai, melahirkan banyak kisah.

Dalam setiap langkahnya, dia seperti menari dengan tanah, menembus lapisan-lapisan masa yang bergelut dalam ingatan dan impian.

Di sebuah pagi yang dihiasi sinar mentari dan embusan angin pedesaan, langit cerah menyambut langkah Sertu Lamardin, sang Babinsa dari Binanga Sombaiya, yang memimpin Kelompok Tani Lestari menuju Bendungan Kunyi di Dusun Bahorea Desa pada Kamis, 21 Maret 2024.

Baca Juga: Kian marak Destructive Fishing di Pulau Selayar, LSM PILHI: 'Pelaku kebanyakan dari luar Selayar'

Setiap harinya, Nenek Baena dengan langkah pasti melangkah menuju sawahnya yang dipenuhi dengan tanaman padi, jagung, semangka, dan labu.

Tanahnya yang kering menantikan rintik hujan agar dapat mengairi semua tanaman yang ia pelihara dengan penuh kasih.

Ketika rombongan yang dipimpin oleh Babinsa itu tiba, Nenek Baena dengan senyum hangatnya menyambut mereka.

Baca Juga: Fenomena air laut di Selayar tetiba berwarna hijau dan ikan-ikan mati

Dengan suara lembut ia menyapa Sertu Lamardin. Nenek Baena mengungkapkan harapannya akan air yang akan mengalir melalui pipa-pipa dari bendungan yang mereka kunjungi.

Tanpa kata-kata yang panjang, Nenek Baena mengelus pundak Sertu Lamardin dengan penuh rasa bangga.

Ia kemudian mengambil sebuah semangka yang terbaik dari kebunnya dan menawarkannya kepada Babinsa tersebut, menolak untuk menerima bayaran apapun.

Gestur sederhana itu menjadi ungkapan cinta yang telah lama terpendam, sebuah penghargaan atas pengabdian Sertu Lamardin yang telah terbukti dalam membantu masyarakat di Dusun Binanga.

Semangka yang ditawarkan oleh Nenek Baena bukan hanya sekadar buah, namun juga merupakan simbol dari hubungan yang erat antara TNI dan rakyat, sebuah prinsip yang selalu ditekankan oleh Letkol Inf Nanang Agung Wibowo, Komandan Kodim 1415/Selayar.

“Jadilah prajurit TNI yang mencintai dan dicintai oleh Rakyat, dengan cara selalu berada ditengah-tengah masyarakat, menjadi solusi mengatasi kesulitan dalam kehidupan bermasyarakat,” demikian salah satu Instruksi Dandim 1415 Selayar.

Instruksi dari Dandim tersebut menjadi pedoman bagi Babinsa seperti Sertu Lamardin, untuk senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat, menjadi bagian dari solusi atas setiap kesulitan yang dihadapi oleh mereka.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler