Syaikh Abdurrahman, yang juga dikenal dengan nama Puang Cambang MattemmuE atau Puang Imam Timurung, adalah seorang ulama terkenal yang hidup pada akhir abad ke-17 atau awal abad ke-18.
Baca Juga: Melayari asal usul Pinisi Bulukumba dari cerita rakyat 'Sawerigading'
Syaikh Abdurrahman adalah sosok ulama yang sangat dihormati dan dihargai oleh masyarakat Bone, terutama karena ilmunya yang sangat luas dan juga karomah yang dimiliki beliau. Beberapa catatan menyebutkan bahwa beliau bisa berjalan di atas air dan tidak basah saat turun hujan deras ketika memimpin sholat berjamaah.
Syaikh Abdurrahman dikenal memiliki pengetahuan yang mendalam tentang fikih dan tasawuf. Selain itu, Syaikh Abdurrahman juga dikenal sebagai seorang yang sangat dekat dengan Raja Bone pada masa hidupnya. Ia sering diundang ke istana untuk memberikan nasihat dan saran kepada raja dalam mengambil keputusan penting terkait dengan pemerintahan. Kedekatannya dengan raja ini menjadikannya sebagai sosok yang sangat dihormati dan dianggap sebagai pemimpin spiritual yang memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah Bone.
Syaikh Abdurrahman juga dikenal sebagai sosok yang sangat rendah hati dan tidak suka menunjukkan kehebatannya. Ia selalu merendahkan diri dan bersikap sopan santun dalam pergaulan dengan siapa pun. Hal ini membuatnya menjadi sosok yang sangat disukai dan dihormati oleh masyarakat Bone.
Oleh We Fatimah Banri Gau, beliau diminta pindah ke Sinjai, kawasan Biringere, untuk menyebarkan Islam di daerah tersebut. Beliau menetap di sana dan menyebarkan Islam hingga akhir hayatnya.
Tumbuhan telah digunakan sebagai bahan untuk membuat tinta selama berabad-abad. Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan untuk membuat tinta dengan warna dan sifat yang berbeda-beda. Beberapa tumbuhan yang biasa digunakan untuk membuat tinta termasuk daun, akar, buah, bunga, dan kulit kayu.