Menjelajahi karya dan warisan pemikiran intelektual dan sastrawan Bulukumba, Prof Andi Rasdiyanah Amir

- 19 Januari 2023, 21:58 WIB
Prof. Dr. Hj. Rasdiyanah Amir, tokoh perempuan, intelektual dan sastrawan Bulukumba.
Prof. Dr. Hj. Rasdiyanah Amir, tokoh perempuan, intelektual dan sastrawan Bulukumba. /Dok. IAIN Alauddin Makassar

Baik dalam bentuk artikel, esai, maupun puisi-puisi yang dipublikasikan oleh surat kabar dan majalah nasional. 

Puisi-puisi Andi Rasdiyanah kala itu bersaing dengan karya-karya Tuti Alawiyah AS dari Jakarta, Ndang Adi Nusantara dari Bandung, Syu’bah Asa dari Yogyakarta, M. Yahya dan Husain Handicing dari Makassar. serta sejumlah sastrawan nasional di masa itu.

Panji Masyarakat, salah satu majalah terkemuka tahun 1960-an yang dipimpin oleh Buya Hamka, merupakan media yang paling banyak mempublikasikan tulisan-tulisannya.

Kultur akademik dan kesenimanan Andi Rasdiyanah benar-benar terbentuk di Yogyakarta.

Dia juga menjadi aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta.

Andi Rasdiyanah juga pernah menjadi aktivis organisasi perempuan. Seperti Nasyiatul Aisyiyah, Korps Alumni HMI wati (Kohati), MUI, ICMI dan lainnya.

Selain akademisi dan sastrawan, Prof Andi Rasdiyanah juga dikenal sebagai intelektual perempuan yang produktif melahirkan karya di ruang ilmiah.

Andi Rasdiyanah menulis beberapa buku, di antaranya: Kumpulan Puitisasi Alquran (1965), Bugis Makassar dalam Peta Islamisasi Indonesia (1990), Integrasi Sistem Pangadereng (adat) dengan Sistem Syariat Sebagai Pandangan Hidup Orang Bugis dalam Lontarak LATOA (1999).

Sejumlah karya-karyanya pernah menjadi bahan diskusi di Dewan Kesenian Makassar.

Tidak berlebihan jika Andi Rasdiyanah disebut sebagai salah seorang intelektual, akademisi, dan sastrawan perempuan penting yang dimiliki bangsa ini.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x