Catatan dari Diskusi Buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan, Jilid 2' (3)

- 26 November 2022, 14:01 WIB
Sastrawan Bulukumba Mahrus Andis membedah buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan'
Sastrawan Bulukumba Mahrus Andis membedah buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan' /Dok. Asnawin Aminuddin

Menurut filosofi leluhur, malam pertama sesudah mempelai duduk pengantin, adalah momentum pesta pora para iblis di dalam kerajaan nafsu. Karena itu, sebelum kedua mempelai memasuki kamar pengantin pada malam pertama, maka gejolak hawa nafsu (birahi) yang ditunggangi oleh iblis harus diredakan melalui satu ritual khusus yang disebut “mattamaq ri biliq.”

“Prosesi ritual ini biasanya diisi dengan doa-doa keluarga ketika si istri akan bermalam selama tiga malam (maqbenni tellumpenni) di rumah suaminya,” kata Mahrus.

Di bagian ke-1 buku “Maharku; Pedang dan Kain Kafan”, penulis membangkang terhadap tradisi leluhur itu. Namun, perilaku pembangkangannya tetap bersifat rasional, yakni kedua mempelai langsung memasuki kamar pengantin yang diisi dengan dzikir, shalat tahajud dan bahkan penandatanganan komitmen perjanjian keluarga.
Bagian ke-1 cerita ini menyodorkan sebuah gagasan yang bisa disebut sebagai konsep diri penulisnya. Bang Maman menulis: “Jodoh terindah adalah jodoh yang didapatkan dari sejauh mana orang itu memperbaiki keimanan dalam dirinya.”

“Dengan konsep diri ini, penulis seakan ingin menjelaskan sebuah kontradiksi pemahaman aspek syariat dan aspek budaya tentang perjodohan,” ulas Mahrus.

Secara kultural (pemikiran budaya), jodoh tidak perlu dicari karena sudah ditetapkan takdirnya oleh Tuhan (dalam istilah Bugis disebut totoq mannessae, selain kelahiran dan kematian).

Namun dari aspek keagamaan, jodoh itu harus dicari berdasarkan kriteria yang dianjurkan oleh Nabi, yakni: kaya (li maaliha), cantik (li jamaaliha), keturunan baik (linasaabiha) dan beragama (lidiiniha).
“Apabila keempat kriteria ini harus dipilih salah satunya maka pilihlah agamanya.

Dalam cerita ini, rupanya Bang Maman selaku penulis, telah ditakdirkan memilih seorang istri yang mungkin sempurna memenuhi keempat kriteria tersebut,” kata Mahrus. (bersambung).***

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x