Catatan dari Diskusi Buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan, Jilid 2' (3)

- 26 November 2022, 14:01 WIB
Sastrawan Bulukumba Mahrus Andis membedah buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan'
Sastrawan Bulukumba Mahrus Andis membedah buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan' /Dok. Asnawin Aminuddin

Karena itulah, kemampuan pengarang untuk memilih dan membangun konflik melalui berbagai peristiwa (baik aksi maupun kejadian) akan sangat menentukan kadar kemenarikan pembaca.

Konflik memegang peranan penting dalam suatu jalannya cerita, tanpa konflik jalan cerita akan terasa hambar. Konflik terbagi dua, konflik fisik dan konflik batin. Konflik fisik melibatkan tokoh dengan lingkungannya, sedangkan konflik batin melibatkan tokoh dengan dirinya sendiri.

Baca Juga: Buku 'Ngopi Rongg' karya mendiang wartawan senior asal Bulukumba Usdar Nawawi adalah juga nisan

Unsur konflik inilah yang terasa kurang dalam novel “Maharku; Pedang dan Kain Kafan (jilid 2)” karya Rahman Rumaday, sehingga kritikus sastra Mahrus Andis mengatakan; “….dinamika plot terasa datar.”

Mahrus mengatakan, novel “Maharku; Pedang dan Kain Kafan (Jilid 2)” adalah cerita kehidupan rumah tangga yang tergolong otobiografis. Rahman Rumaday selaku pengarang menukilkan kisah dirinya dengan teknik penulisan sastra.

“Unsur-unsur fisik dan batin sebuah karya sastra, seperti majas atau figurative language, kata konkret, tema sentral, nada dan amanah, dapat ditemukan di dalam cerita ini. Karakter pelaku cukup tergarap. Namun demikian, dinamika plot terasa agak datar. Pergerakan tokoh, suspens, klimaks dan antiklimaks belum terbina secara organis,” kata Mahrus.

Baca Juga: Menyatu dengan semesta, ada kenduri dan kidung di Sungai Bijawang Bulukumba pada awal Desember 2022

Penilaian itu ia sampaikan saat tampil sebagai salah satu pembahas dalam acara Peluncuran dan Bedah Buku “Maharku; Pedang dan Kain Kafan (Jilid 2)” yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu, 23 November 2022.

Bedah buku menampilkan tiga pembahas, yakni Mahrus Andis (Kritikus Sastra), Yudhistira Sukatanya (Seniman, Sutradara Teater), Lily Rachim (Pegiat Keadilan Gender), dan dipandu oleh Arwan Rusli yang lebih dikenal dengan nama Arwan Awing (Pemred Bugispos.com) selaku moderator.

Hadir dalam peluncuran dan diskusi buku antara lain S Fatma Assegaf (Aktris, Produser & Sutradara Film), Zulkarnain Hamson (akademisi, penulis), Fadly Andi Natsif (akademisi, penulis), Ishakim (seniman), Idwar Anwar (sastrawan, penulis), serta sejumlah wartawan dan undangan lainnya.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x