Buku La Bungko Bungko, antologi cerita rakyat yang ditulis tangan ditemani pelita oleh pemuda Kajang Bulukumba

- 3 Januari 2022, 06:00 WIB
Bedah Buku 'La Bungko  Bungko' karya Rusli Mallatong di Kedai Kopi Litera
Bedah Buku 'La Bungko Bungko' karya Rusli Mallatong di Kedai Kopi Litera /Lensa Uno

Bahkan hingga menyentuh sisi transendental dan mitos yang terseret dalam sepuluh cerita rakyat yang luar biasa.

"Sebagai inspirasi, dia datang dengan tepat. Sebagai salah satu suluh dalam berliterasi, dia lahir dari sebuah semangat," ucapnya.

Andhika Mappasomba datang sebagai penutur dari sisi seorang literat. Ia membawa banyak analogi dan fragmen yang menyegarkan wawasan peserta.

Baca Juga: Buku antologi cerpen dongeng 'La Bungko Bungko', sebongkah kegelisahan Rusli Mallatong putra Kajang Bulukumba

Ia jauh menyentuh ruang-ruang religiusitas seperti kekuatan shalawat dan sedekah dan hubungannya dengan dunia kepenulisan.

"Jangan sampai kita terjerembab menulis dengan tujuan finansial semata. Menulis adalah tentang seberapa bernilainya kita memperlakukan kebudayaan," pesannya.

Anak muda Kajang, Rusli Mallatong si empunya karya buku antologi cerpen dongeng 'La Bungko Bungko' bertutur dengan lugas beberapa perihal di balik proses kreativitas penyusunan buku karyanya.

Baca Juga: Hari Anak Sedunia, Lomba Menggambar Logo Kedai Kopi Litera di Bulukumba berhadiah uang tunai

Ia menceritakan betapa sebagai anak Suku Kajang Dalam yang jauh dari hingar bingar teknologi, ia berusaha memindahkan sejumlah cerita rakyat lisan kampung halamannya ke dalam bentuk tulisan tangan. Kala itu ia masih duduk di bangku SMA.

Bahan-bahan sepuluh cerita rakyat dalam antologi itu bersumber dari cerita yang didengarnya dari kakek neneknya semasa kecil.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x