Ngeri! Bard Google punya sederet keunggulan ini dibanding ChatGPT? Bisa menulis puisi dan dongeng lebih bagus

- 27 Maret 2023, 22:02 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI) - Ngeri! Bard Google punya sederet keunggulan ini dibanding ChatGPT? Bisa menulis puisi dan dongeng lebih bagus
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI) - Ngeri! Bard Google punya sederet keunggulan ini dibanding ChatGPT? Bisa menulis puisi dan dongeng lebih bagus /Gatesnote

WartaBulukumba - ChatGPT dan Bard Google akhirnya memasuki 'medan perang' terbuka dengan masing-masing membawa kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai amunisi.

Secara umum di ruang maya, ChatGPT dan Bard Google bisa memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan pengguna. Lebih ngeri, Bard diklaim hadir dengan kemampuan bisa diminta menulis artikel, esai, puisi dan dongeng yang lebih bagus!

Sedikitnya ada lima kelebihan yang diklaim dimiliki oleh Bard Google yang membuatnya lebih unggul dibandingkan dengan ChatGPT OpenAI yang teranyar punya inkarnasi GPT4.

Baca Juga: Lebih 'ngeri' dibanding ChatGPT dan GPT4! Tak lama lagi robot humanoid sulit dibedakan dengan manusia?

Nama "Bard" berasal dari ide seorang penyair atau pendongeng yang terampil. Model ini didesain untuk menghasilkan puisi dan jenis penulisan kreatif lainnya dengan kualitas tinggi.

Model Bard dibangun di atas arsitektur GPT dan telah dilatih pada sejumlah besar teks dari berbagai genre, termasuk puisi, fiksi, dan non-fiksi. Keunikan dari model ini adalah kemampuannya menghasilkan puisi yang koheren dan bermakna dalam berbagai gaya dan bentuk, seperti soneta, haikus, dan syair bebas.

Google juga menekankan kemampuan Bard dalam menghasilkan bentuk penulisan kreatif lainnya, seperti lelucon, permainan kata-kata, dan bahkan skenario. Hal ini menjadikannya alat yang sangat berharga bagi para profesional kreatif, seperti penulis, penyair, dan pemasar.

Baca Juga: GPT-4 inkarnasi terbaru ChatGPT semakin pintar! Ancaman AI kian nyata terhadap banyak profesi?

Bard juga dirancang untuk menjadi interaktif, memungkinkan pengguna untuk memberikan petunjuk dan menerima respons kreatif secara real-time. Fitur ini dapat membuatnya menjadi alat yang berharga bagi chatbot dan aplikasi percakapan lainnya yang membutuhkan dialog yang alami dan menarik.

Dikutip dari Al Jazeera pada Rabu, 22 Maret 2023, CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa setelah menguji Bard dengan 80.000 karyawan Google, chatbot akan diuji dengan masyarakat Inggris dan AS sebagai "langkah pertama" sebelum diperluas ke negara lain dalam bahasa lain.

"Ketika lebih banyak orang mulai menggunakan Bard dan menguji kemampuannya, mereka akan membuat kita terkejut," kata Pichai dalam memo kepada staf yang dilihat oleh AFP.

Baca Juga: GPT-4 inkarnasi terbaru ChatGPT semakin pintar! Ancaman AI kian nyata terhadap banyak profesi?

"Segala sesuatunya akan salah. Tetapi umpan balik pengguna sangat penting untuk meningkatkan produk dan teknologi yang mendasar," tambah Pichai, yang menghadapi beberapa kritik di perusahaan karena tergesa-gesa mengejar Microsoft.

Dalam peluncurannya, orang yang ingin bermain dengan Bard dapat mendaftar ke dalam daftar tunggu di situs web bard.google.com, yang berbeda dengan mesin pencari raksasa teknologi tersebut.

"Kami telah belajar banyak selama ini dengan menguji Bard, dan langkah penting selanjutnya dalam meningkatkannya adalah mendapatkan umpan balik dari lebih banyak orang," kata wakil presiden Google Sissie Hsiao dan Eli Collins dalam sebuah postingan blog.

Baca Juga: Tutorial cara mengakses ChatGPT, bisa menjadi teman ngobrol yang humoris!

Meskipun chatbot bisa sangat menarik, Hsiao dan Collins memperingatkan bahwa mereka memiliki kelemahan.

Google sejauh ini telah lebih berhati-hati dalam meluncurkan AI generatif ke konsumen, berbeda dengan pilihan Microsoft yang dengan cepat membuat produk tersedia meskipun ada laporan masalah.

OpenAI ChatGPT didukung oleh Microsoft, yang awal tahun ini mengatakan akan mendanai perusahaan riset dengan jumlah miliaran dolar.

Baca Juga: Cara mudah menulis artikel otomatis dan gratis melalui ChatGPT

Sejarah ChatGPT

ChatGPT adalah sebuah model bahasa alami besar yang dilatih menggunakan teknologi OpenAI, berdasarkan arsitektur GPT-3.5. Model ini memiliki sejarah yang cukup panjang, dimulai dengan pengembangan GPT-1 oleh OpenAI pada tahun 2018.

GPT-1 adalah model generasi bahasa alami pertama yang mampu menyelesaikan tugas-tugas seperti pemodelan bahasa, penerjemahan mesin, dan pengenalan wacana. Pada tahun 2020, OpenAI merilis GPT-3, yang memiliki kemampuan yang lebih besar dalam memahami bahasa manusia dan menyelesaikan tugas-tugas yang lebih kompleks, seperti penulisan artikel dan memecahkan teka-teki.

ChatGPT kemudian dikembangkan sebagai bagian dari proyek OpenAI untuk menciptakan agen chatbot yang lebih canggih, dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia dalam bahasa alami. Model ini dilatih menggunakan data bahasa manusia yang sangat besar, sehingga dapat memahami dan menghasilkan kalimat-kalimat yang lebih kompleks dan natural dalam percakapan.

Baca Juga: Saingan ChatGPT! Google luncurkan AI yang lebih ngeri, bisa diperintahkan bikin konten yang perfect?

Dalam percakapan, ChatGPT dapat digunakan untuk memahami maksud dan tujuan pengguna, memberikan jawaban yang relevan, serta memecahkan masalah dan memberikan saran. Kemampuan ini membuat ChatGPT diklaim sebagai salah satu model bahasa alami tercanggih yang tersedia saat ini, dan terus berkembang dengan pembaruan dan pelatihan terbaru.

Sam Altman

Dunia mengenal di balik OpenAI yang melahirkan ChatGPT ada sosok Sam Altman, seorang pengusaha dan investor teknologi terkenal di Silicon Valley, Amerika Serikat. Ia lahir pada tahun 1985 di Chicago, Illinois. Altman pendiri dan CEO dari Loopt, sebuah perusahaan pengembangan aplikasi untuk ponsel yang berhasil diakuisisi oleh Green Dot Corporation pada tahun 2012.

Baca Juga: Peringatan Stephen Hawking terkait Artifical Intellegence yang akan menggantikan manusia di Bumi

Altman juga dikenal sebagai presiden dari Y Combinator, sebuah inkubator startup yang terkenal di Silicon Valley. Ia bergabung dengan Y Combinator pada tahun 2014 dan menjadi presiden pada tahun 2016, menggantikan pendiri Y Combinator, Paul Graham. Di bawah kepemimpinan Altman, Y Combinator terus berkembang dan menjadi salah satu inkubator startup terbesar dan paling terkenal di dunia.

Selain itu, Altman juga aktif sebagai investor di berbagai perusahaan teknologi terkemuka seperti Airbnb, Stripe, dan Reddit. Ia juga pendukung kuat dari pengembangan kecerdasan buatan dan teknologi blockchain. Altman juga aktif dalam kegiatan filantropi.

Lima Keunggulan Bard Google Dibandingkan ChatGPT

Berikut lima keunggulan yang disebuit-sebut berbagai kalangan dan pengamat sebagai milik Bard Google dibandingkan ChatGPT.

1.  Integrasi dengan Google Assistant

Bard Google dapat terintegrasi dengan Google Assistant, sehingga pengguna bisa mengajukan pertanyaan secara langsung melalui asisten suara. Sementara ChatGPT OpenAI belum memiliki integrasi yang serupa dengan asisten suara, sehingga pengguna harus membuka aplikasi khusus untuk mengajukan pertanyaan.

2. Fokus pada Topik Tertentu

Bard Google dapat difokuskan pada sebuah topik tertentu, seperti sains, teknologi, atau sejarah. Hal ini memungkinkan Bard Google memberikan jawaban yang lebih spesifik dan mendalam mengenai topik tersebut. Sementara ChatGPT OpenAI memberikan jawaban yang lebih umum dan terkadang tidak dapat difokuskan pada topik tertentu.

3. Keamanan Data Pengguna

Bard Google menjamin keamanan data pengguna dengan menerapkan berbagai tindakan keamanan seperti enkripsi data dan privasi pengguna. ChatGPT OpenAI juga menjamin keamanan data pengguna, namun belum sepopuler Google dalam hal ini.

4. Kemampuan Multibahasa

Bard Google mampu menerjemahkan lebih dari 100 bahasa. Kelebihan ini memungkinkan Bard Google memberikan jawaban yang lebih komprehensif dan relevan bagi pengguna yang berasal dari berbagai negara.

5. Ketersediaan Informasi

Bard Google memiliki akses ke lebih banyak sumber informasi, termasuk buku, jurnal, dan artikel dari berbagai website. Hal ini membuat jawaban yang diberikan lebih akurat dan terperinci. Sementara ChatGPT OpenAI hanya mengandalkan sumber informasi yang terbatas, sehingga jawabannya mungkin kurang lengkap atau terbatas.

Intinya, kedua sistem AI ini dapat memberikan jawaban yang akurat dan relevan bagi pengguna. Namun, sebaiknya pengguna memilih sistem kecerdasan buatan yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan.

Untuk saat ini, ChatGPT bisa diakses di Indonesia. Sementara Bard Google belum tersedia untuk pengguna di Indonesia.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x