Menyingkap misteri situs Gunung Padang: Bukti sisa teknologi peradaban Lemurian?

- 3 Juli 2023, 17:53 WIB
Situs Gunung Padang
Situs Gunung Padang /Kabar Cirebon/Dok PRMN/YTCrash Claims

WartaBulukumba - Saat malam tiba, bintang-bintang menghiasi langit di atasnya, menebalkan misteri, memberikan aura keabadian pada situs ini. Saat misteri masih terus menyelubungi situs Gunung Padang, sebagian saintis dan pegiat sejarah kembali menengok ke teori Lemurian dan Atlantis. Bahkan lebih mencengangkan ketika Gunung Padang ditautkan dengan alien dan UFO!

Teori Lemuria pertama kali populer pada tahun 1864, ketika ahli hewan dan pengacara asal Inggris, Philip Lutley Sclater, menulis sebuah karya berjudul "The Mammals of Madagascar" yang dipublikasikan dalam The Quarterly Journal of Science. Sclater memperhatikan bahwa jumlah spesies lemur di Madagaskar lebih banyak daripada di Afrika atau India.

Dia berpendapat bahwa Madagaskar adalah tempat asal hewan tersebut. Lebih jauh lagi, Sclater berpendapat bahwa migrasi lemur pertama kali terjadi ke India dan Afrika dari Madagaskar melalui sebuah daratan yang membentang melintasi bagian selatan Samudra Hindia dalam bentuk segitiga.

Baca Juga: Menguak misteri Atlantis dan Lemurian, dua peradaban Alien yang pernah berjaya di Planet Bumi

Peradaban Lemuria

Nama Atlantis dan Lemuria pasti sudah tidak asing lagi di telinga. Keduanya merupakan peradaban yang hilang yang dikatakan memiliki budaya dan teknologi canggih. Namun, sebagian orang menganggapnya sebagai cerita dongeng semata, sementara ada juga yang mempercayai keberadaan keduanya.

Pada pertengahan abad ke-19, ketika ilmu pengetahuan masih terbatas, beberapa ilmuwan mempertimbangkan adanya sebuah benua yang hilang di Samudera Hindia yang disebut Lemuria. Konon, di benua tersebut, terdapat ras manusia yang kini telah punah yang dikenal sebagai Lemurian. Mereka dikatakan memiliki empat lengan dan tubuh besar yang hermafrodit. Ras ini diduga sebagai nenek moyang manusia modern dan lemur.

Bangsa Lemuria dikatakan pernah hidup berdampingan dengan bangsa Atlantis, meskipun ada pendapat bahwa mereka hidup ribuan tahun sebelum bangsa Atlantis muncul. Lemuria dipandang sebagai peradaban yang cinta damai, sementara Atlantis dikenal sebagai peradaban yang sering berperang untuk eksplorasi sumber daya dan penaklukan wilayah asing.

Baca Juga: Lingkaran misteri Atlantis di antara mitos dan sains

Ada berbagai teori mengenai lokasi Lemuria, mulai dari Samudera Pasifik, Samudera Hindia, hingga Timur Jauh. Beberapa bahkan mengklaim bahwa Lemuria berada di Indonesia.

Peradaban kuno ini juga dikatakan memiliki teknologi canggih yang tidak lazim untuk zaman itu. Sebuah peta kuno yang ditemukan di Turki pada abad ke-18 dikatakan memiliki kemiripan dengan gambar yang diambil oleh pesawat Apollo 8.

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa bangsa Lemuria mungkin memiliki teknologi penerbangan atau bahkan kendaraan yang bisa terbang.

Baca Juga: Alien dan UFO pada sejumlah uang kuno di dunia! Sisa peradaban bangsa Nisnas?

Lemurian dan Atlantis adalah Alien?

Dalam sebuah review buku ini yang ditulis K.A Parwati di majalah Info UFO edisi 14 2008, Atlantis dan Lemuria adalah dua peradaban tinggi Alien yang menempati planet-planet di alam semesta ini, salah satunya di Planet Bumi.

Mereka hidup dengan damai tanpa konflik berarti dalam suatu kelompok federasi galaksi yang berasal dari berbagai penjuru alam semesta. Menjelajah tempat-tempat yang belum terjamah planet-planet dengan segala kehidupan uniknya.

Mereka mengadakan survei dan penelitian tanpa mengganggu proses evolusi alami yang terjadi di tempat yang mereka datangi. Tidak semua ras Alien di bumi setuju akan keberadaan Atlantis termasuk beberapa anggota yang lain dari ras tua, sehingga mereka tetap tinggal di Lemuria dan tidak mau turut campur dengan apa yang dilakukan Atlantis selama tidak mengganggu proses alami Planet Bumi. 

Baca Juga: Misteri bangsa Nisnas, makhluk sebelum Nabi Adam yang membangun Atlantis dan Lemurian?

Atlantis artinya negara atlas. Atlas adalah salah satu titan di mitologi Yunani yang mendapat hukuman dari Zeus untuk memegang seluruh tata surya di pundaknya.

Dari titik itulah sehingga berbagai teori menghubungkan Gunung Padang dengan Lemurian dan Atlantis. Konsekuensi paling logis jika itu benar adalah berujung pula pada kesimpulan bahwa Lemurian berada di Indonesia atau juga Atlantis berada di Indonesia di masa lalu!

Gunung Padang

Gunung Padang di tengah hutan yang lebat di Jawa Barat, Indonesia, menantang pandangan kita tentang masa lalu. 

Baca Juga: Misteri peradaban maju Tartarian! Benarkah sejarah mereka sengaja dihapus oleh elit global?

 

Piramida tersembunyi di dalam tanah dan struktur batu purba yang menggurat di lereng gunung mengungkap petunjuk akan kehadiran peradaban yang tak terbayangkan.

Apakah ini hanyalah hasil pembangunan manusia atau mungkin sesuatu yang lebih dalam lagi?

Namun, bukan hanya arsitektur yang membuat Gunung Padang menjadi misteri. Mitos dan legenda yang melingkupinya menambahkan lapisan keajaiban yang tak terduga. Konon, para penduduk setempat mempercayai bahwa Gunung Padang adalah pusat spiritual yang dipenuhi energi kosmik. Mereka menyebutnya sebagai "gunung tempat berdoa," tempat di mana energi metafisik bergulir melalui tanah dan menyentuh alam semesta.

Setiap lapisan tanah yang diangkat, setiap teka-teki yang terungkap, membawa kita lebih dekat pada memahami perjalanan panjang umat manusia di bumi ini.

Baca Juga: Sudah ada mobil terbang hingga listrik nirkabel gratis di abad 18? Misteri peradaban Tartarian yang hilang

Gunung Padang, sebuah portal ke masa lalu yang tak terpadamkan, mengajak kita untuk menjelajahi warisan nenek moyang kita dan memperkuat hubungan kita dengan alam semesta. Ia adalah panggilan dari masa lalu, menantikan saat kita siap menerima dan memahami pesan yang dikandungnya.

Saat kita berdiri di lereng Gunung Padang, terasa getaran spiritual yang memenuhi udara. Suara angin yang berbisik melalui rerimbunan pepohonan, seakan memberi kita sapaan dari zaman yang telah berlalu. 

 

 

Ditakik dari laman Lipi.go.id pada 9 Februari 2012, hasil pengeboran tim Peneliti Bencana Katastropik Purba (BKP) menunjukkan pada kedalaman hingga 20 meter ditemukan jejak hasil buatan manusia.

Situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, yang diperkirakan dibangun pada 1500-1000 sebelum masehi, adalah situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara dan merupakan contoh bangunan masa prasejarah punden berundak dalam skala besar.

Baca Juga: Misteri peradaban maju Tartarian yang hilang! Bangsa raksasa berteknologi canggih yang melampaui zaman modern?

Situs Gunung Padang, yang ditemukan pada 1979 oleh penduduk setempat, dinilai memiliki informasi luar biasa mengenai peradaban Indonesia ribuan tahun lalu. Diyakini, bangunan tersebut dahulunya adalah tempat peribadahan zaman kerajaan Pajajaran.

Hasil pengeboran tim Peneliti Bencana Katastropik Purba (BKP) menunjukkan pada kedalaman hingga 20 meter ditemukan jejak hasil buatan manusia.

"Dicurigai ada tiga titik dimana ada ruangan yang kemungkinan berisi dokumen. Salah satunya berukuran hingga 10 kali 20 m. Dari hasil pengeboran 1-20 m kami melakukan tes carbon dating yang menunjukkan pondasi telah ada sejak tahun 4700 sebelum masehi, " kata Dr. Danny Hilman dari Geotek, LIPI.

Penemuan ini mencengangkan karena piramid Giza Mesir baru ada sejak 3500 SM. Hal ini membuktikan adanya peradaban yang sudah maju, karena pembangunan situs tersebut dinilai bukanlah pekerjaan ringan. "Kami belum menemukan adanya artefak atau tulisan yang bisa membuktikan seberapa maju peradaban tersebut," ujar Danny.

Baca Juga: World UFO Day 2 Juli: Profesor Harvard klaim temukan pecahan pesawat alien!

Harta Karun di Gunung Padang

Ketua Exploration Think Tank Indonesia (ETTI), Dr. Andang Bachtiar, mengatakanm terdapat harta karun yang tersimpan di situs tersebut.

"Ilmu adalah harta karunnya. Kita dibilang masih zaman batu saat zaman kekaisaran Romawi. Katanya baru setelah letusan Krakatau di abad IV, masyarakat kita menetap dan membuat kerajaan. Masa sih sebelum itu tidak ada apa-apa , " kata Andang.

Andang menyebut kemungkinan besar bencana besar masa lalu yang menyebabkan peradaban prasejarah Indonesia terus-terusan musnah. "Hipotesis kami, ketika ada peradaban dan sudah maju, dihajar oleh bencana tsunami atau gunung meletus sehingga musnah. Muncul kembali dan mulai dari nol kemudian hal serupa terjadi lagi," kata Andang.

Baca Juga: Sinyal radio 'koheren' terdeteksi dari planet berbatu YZ Ceti! Alien?

Hal ini tidak mengherankan karena Indonesia adalah rumah dari ratusan gunung api dan tercatat sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Terlebih lagi, posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia lebih rentan terhadap berbagai bencana alam.

Temuan-temuan ini terus berlanjut dan diperkuat lagi dengan penelitian-penelitian ditambah hasil laboratorium Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mau pun laboratorium Miami di Amerika Serikat terhadap sisa arang dan tumbuhan organik pada sampel hasil Bor 1 dan Bor 2 di Teras 3 dan selatan Teras 5 Situs Gunung Padang.

Semua hasil penelitian secara ilmiah terhadap Gunung Padang yang dilakukan dalam berbagai disiplin ilmu dijabarkan secara gamblang dalam buku Situs Gunung Padang Misteri dan Arkeologi yang ditulis Arkeolog dari Universitas Indonesia Ali Akbar.

Buku setebal 266 halaman terbitan Change Publication yang diluncurkan pada 28 Januari 2014 tersebut memberikan jawaban keragu-raguan yang menimbulkan kontroversi dan penolakan sejumlah pihak, baik para peneliti, ahli, ilmuwan lain, dan masyarakat terhadap hasil penelitian Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang yang menyebutkan terdapat struktur prasejarah yang jauh lebih besar dari Candi Borobudur dan berusia jauh lebih tua dari Piramida di Giza, Mesir.

Baca Juga: Alien di Mars dan planet lainnya di alam semesta dapat ditemukan dengan bantuan AI?

Ali Akbar yang memimpin penelitian arkeologi menindaklanjuti hasil penelitian lain dengan ekskavasi di sejumlah titik di situs Gunung Padang mau pun diluar situs dengan mempertimbangkan rekomendasi ahli geohidrologi guna menghindari longsor.

Hasilnya, ia berani mengkonfirmasi bahwa terdapat beberapa peradaban manusia yang telah membangun Situs Gunung Padang, yang ditunjukkan dari hasil penelitian pada di Lapisan 1 Gunung Padang yang berusia sekitar 500 Sebelum Masehi (SM), dan Lapisan 2 yang berusia sekitar 5200 SM.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah