"Hanya persentase yang sangat kecil dari katai putih yang berpartisipasi dalam ledakan ini, kira-kira sekitar sepersejuta luas permukaan. Jika diterjemahkan ke Bumi, ini akan menjadi area sekitar, katakanlah, kota London," tambah Groot.
Baca Juga: Ilmuwan Oxford peringatkan 'Beacon in the Galaxy' berkode biner bisa memicu invasi alien
Setiap peristiwa mikronova membakar materi yang setara dengan satu asteroid besar, atau lebih dari sepersejuta massa Bumi, kata Scaringi.
Mikronova mirip dengan nova, ledakan termonuklir yang menelan seluruh permukaan katai putih.
Dengan nova, katai putih tidak memiliki medan magnet yang kuat, yang berarti bahwa hidrogen yang dicuri dari bintang pendamping didistribusikan secara global daripada terkonsentrasi di kutub.
Novae dapat bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, membakar sekitar satu juta kali lebih banyak massa daripada mikronova, kata Scaringi.
Baca Juga: Peristiwa ditangkapnya makhluk UFO di Evora, mikrorganisme Alien di Portugal tahun 1959
Para peneliti menemukan mikronova ketika menganalisis data dari teleskop luar angkasa TESS NASA.
Mereka menggunakan Teleskop Sangat Besar yang berbasis di Observatorium Eropa Selatan untuk mengkonfirmasi ledakan yang melibatkan katai putih.***