Hadapi potensi tsunami di Selatan Jawa, BMKG keluarkan inovasi EWS dan SIRITA

6 Oktober 2021, 16:15 WIB
Ilustrasi Tsunami /Yuni Astuti/Pexels

WartaBulukumba - EWS Radio Broadcaster adalah moda diseminasi berbasis suara untuk mengantisipasi kerusakan jaringan komunikasi selular pasca gempa merusak.

Sistem ini memanfaatkan jaringan komunikasi berbasis radio yang banyak digunakan oleh pegiat kebencanaan dan komunitas radio berbasis masyarakat.

Misalnya, RAPI dan ORARI sebagai hub untuk menyebarkan informasi secara cepat, akurat serta ramah terhadap kelompok masyarakat rentan yang mempunyai keterbatasan menelaah pesan berbasis teks.

 

Baca Juga: Hati-hati terjebak GB WhatsApp ilegal! Ini link download yang resmi

Sedangkan SIRITA yaitu aplikasi sirine tsunami berbasis android untuk memudahkan pemerintah daerah menyampaikan perintah evakuasi kepada masyarakat sebagai bentuk peringatan dini.

Inovasi tersbeut diprakarsai Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara ini. Sebuah terobosan di tengah kendala banyaknya sirine tsunami yang mati akibat sudah usang.

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluncurkan dua inovasi ini sekaligus dalam menghadapi potensi tsunami di Selatan Jawa.

 

Baca Juga: Cara upgrade dan instal Windows 11

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan, peluncuran dua inovasi tersebut sebagai respon BMKG atas meningkatnya aktivitas kegempaan di Tanah Air.

Menurut data hasil pengamatan BMKG terkait gempa bumi, selama periode tahun 2008-2016 rata-rata 5.000 hingga 6.000 kali, 2017 meningkat menjadi 7.169.

Berikutnya, mulai 2018 hingga 2019 melompat menjadi lebih dari 11.500 kali dalam satu tahun. 

Baca Juga: Cara cek tagihan listrik melalui PLN Mobile dan website

Walaupun, kemudian agak menurun menjadi 8.258 kali di tahun 2020, jumlah ini masih di atas rata-rata kejadian gempa bumi tahunan di Tanah Air.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler