"Istana itu kan tempat presiden memimpin para bawahannya. Ketua umum pimpinan partai politik itu kan bukan bawahannya. Jadi tidak etis mempertontonkan itu didepan rakyat. Enggak cocok kalau di istana, dia kan presiden seluruh rakyat itu. Menyakiti rakyatnya," unggah akun Partai Demokrat di Twitter pada Ahad.
Sementara itu, mantan politisi Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang baru saja menghirup udara kebabasan setelah keluar dari penjara, memiliki pandangan berbeda.
Menurut Anas, wajar saja pertemuan di Istana Negara dilakukan dengan partai peserta koalisi.
Baca Juga: Sebanyak 4.527 pemilih baru di Ujung Bulu Bulukumba pada Pemilu 2024
"Lanjutan cerita Mas AU : Salah satu pertemuan di Istana yg pernah terjadi tanpa PKS. Prinsipnya pertemuan di istana, kantornya Presiden, wajar dilakukan bagi partai peserta koalisi yg membentuk pemerintahan itu. Bahkan Presiden patut juga ketemu partai oposisi di Istana. Boleh dalam demokrasi," cuit Anas Urbaningrum melalui akun Twitter @anasurbaningrum pada Ahad.***