Media Inggris The Economist peringatkan Jokowi bisa jatuh akibat Twin Risk

- 27 Maret 2022, 22:10 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Medina Sylvia Riyanto/Miftah's TV

WartaBulukumba - Twin Risk bisa menjadi titik awal yang besar dan mampu mendongkel Presiden Jokowi dari jabatannya.

Twin Risk atau risiko kembar tersebut mencakup dua risiko yakni risiko politik dan risiko ekonomi.

Hal itu diperingatkan oleh sebuah media asing The Economist yang berbasis diLondon, Inggris. 

Baca Juga: Giring berapi-api di depan Jokowi: 'Kami percaya Indonesia akan segera bangkit Pak'

Salah satu poin dalam artikel 'panas' di media tersebut menyebutkan risiko politik yang yang mencolok adalah isu perpanjangan masa jabatan tiga periode.

Masa depan politik Jokowi diulas habis-habisan oleh media tersebut.

Konsultan media dan politik, Hersubeno Arief mengungkapkan bahwa The Economist adalah sebuah media yang sangat terpengaruh dan prestisius.

Baca Juga: Sesuai arahan Presiden Jokowi, KPK bentuk Satgas untuk mengawal pembangunan IKN

"Jokowi digambarkan oleh The Economist saat ini tengah berjuang memperpanjang masa jabatannya," ungkap Hersubeno Arief dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Ahad, 27 Maret 2022.

"Dan dalam pengamatan The Economist, Jokowi itu tengah menghadapi resiko politik dan ekonomi yang disebutnya sebagai resiko kembar atau Twin Risk," imbuhnya.

Hersubeno Arief lalu menguraikan ihwal Twin Risk yang diingatkan oleh The Economist.

Baca Juga: Rocky Gerung: Rahasia Luhut dan anak buah Jokowi bisa dibongkar dunia internasional

"Resiko politik berasal dari kalangan internal partai pendukungnya yang menolak amandemen konstitusi yang memungkinkan dia untuk memperpanjang masa jabatannya," jelasnya.

Adapun risiko ekonomi bersumber dari gaduhnya publik akibat isu minyak goreng dan kenaikan harga sejumlah komoditi.

"Sementara risiko ekonomi adalah krisis berupa kelangkaan minyak goreng, kenaikan berbagai komoditi, termasuk juga gedung yang dipicu oleh perang antara Rusia dengan ukraine," tutur Hersubeno Arief.

Baca Juga: Kerumunan warga saat kunker Jokowi di Sumut, begini 'tangkisan' Istana

Dia pun menyoroti bagaimana The Economist memberikan peringatan terhadap Jokowi.

Dalam artikelnya, media tersebut mengingatkan bahwa Jokowi bisa terancam dijatuhkan oleh rakyat yang memilihnya.

"Bila tidak hati-hati mengelolanya, the economist memperingatkan Jokowi yang naik ke tampuk kekuasaan atas dukungan dari masyarakat di kelompok populis maka dia juga bisa dijatuhkan karena kemarahan rakyat yang dulu mendukungnya," kata Hersubeno Arief.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com berjudul "Media Asing Beri Peringatan: Jokowi Terancam Jatuh karena Kemarahan Rakyat".***

 

Editor: Muhlis

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah