WartaBulukumba - Tidak semua masyarakat di desa-desa di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan hari ini bisa menikmati air bersih.
Salah satunya adalah Desa Tamatto di Kecamatan Ujungloe. Jeritan dan keresahan warga desa tersebut disikapi oleh salah satu calon Kepala Desa (cakades) melalui sebuah program yang diusungnya dalam kontestasi Pilkades.
Rakhman, salah satu cakades di Desa Tamatto, saat ditemui di salah satu warkop di Kota Bulukumba mengungkapkan motivasinya maju sebagai cakades.
Baca Juga: Tactical Floor Game akan digelar Dandim dan Polres untuk pengamanan Pilkades di Bulukumba
Baca Juga: Para cakades di Bulukumba deklarasi damai siap menang dan siap kalah
Dia lantas menyibak komitmennya untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya, mewujudkan Desa Tamatto yang beradab dan berkeadilan demi terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera melalui pendekatan keagamaan dan kemandirian lokal.
"Insya Allah kalau masyarakat Desa Tamatto mengamanahkan saya maka saya akan mendekatkan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat, dan menjadikan Desa Tamatto berkeadilan baik dari segi pemerataan pembangunan maupun pemberdayaan masyarakat," ungkapnya.
"Desa Tamatto harus kita bangun bersama-sama dengan segenap komponen masyarakat. Mulai dari proses perumusan, perencanaan, pengawasan sampai pelaksanaan dengan pola pemberdayaan baik pemberdayaan sumber daya alam maupun sumber daya manusianya, esensinya dana desa diperuntukkan untuk masyarakat bukan milik kepala desa, agar kesejahteraan dapat kita wujudkan," urai Amar, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Cakades di Bulukumba ini menggelar lomba domino, cakades lawannya datang dan ini yang terjadi
Dengan tagline "Semangat Perubahan", Amar membeberkan pemerintahannya ke depan akan konsen dalam program bantuan stimulan sebagai bentuk kehadiran dan kepedulian pemerintah dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam menopang pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Amar yang juga seorang aktivis Lidik Pro bertekad mewujudkan keresahan warga Desa Tamatto khusus di Dusun Tamappalalo terkait ketersediaan air bersih.
"Saya tidak mau lagi mendengar jeritan warga soal air bersih, ke depan saya prioritaskan dan memastikan air bersih sampai di rumah warga, kita punya kok sumber airnya, tinggal niat baik pemerintah saja yang kurang peduli bahkan terkesan apatis, Insya Allah jeritan warga akan saya ubah menjadi senyum bahagia," ungkapnya.
Baca Juga: Serba-serbi Pilkades di Bulukumba, dua cakades di Desa Salemba ini lengket kayak prangko
Cakades yang juga tokoh pemuda Desa Tamatto ini juga mengimbau agar segenap masyarakat memberikan hak pilihnya pada Pilkades.
"Tabe saya ingatkan ki semua untuk datang ki memilih pada tanggal 9 November ini, pilihanta akan menentukan kemajuan dan kesejahteraanta ke depan, dengan semangat baru mari sama-sama ki berjuang mewujudkan Desa Tamatto yang jauh lebih baik dari 12 tahun belakangan ini, pilih ki nomor urut 2 untuk Desa Tamatto yang beradab dan berkeadilan," tutup Amar.
Bulukumba menuju Pilkades dan 9 November 2022 dipastikan meriuh dalam perhelatan pesta demokrasi tersebut.
Baca Juga: Wiraswasta ini pendaftar pertama bakal calon kepala desa di Desa Bontomate'ne Rilau Ale Bulukumba
Baca Juga: Edy Manaf menilai tes tertulis balon Kades di Bulukumba sangat obyektif
Sebanyak 31 desa menggelar Pilkades di Kabupaten Bulukumba.
Dengan diikuti sebanyak 115 kontestan calon Kepala Desa, Pilkades di daerah ini cukup menyita perhatian publik lantaran antusiasme para cakades, adu strategi dan adu program bersama simpul pemenangan guna menarik simpati calon pemilih dalam memenangkan kontestasi yang digelar secara serentak pada Rabu, 9 November 2022.
Sejauh ini atmosfer politik di H- 6 masih terlihat dinamis, manuver politik maupun gerakan door to door massif dilakukan para cakades dan tim pemenangannya.
Baca Juga: Praktik politik humanis dua balon Kepala Desa di Bulukumba ini sangat patut ditiru
Pemanfaatan media kampanye baik melalui alat peraga maupun media sosial masih menjadi strategi yang dinilai efektif dalam menyampaikan visi misi dan program kerja untuk membangun doktrin bagi masyarakat dalam memilih.***