Network
WartaBulukumba.Com - Di balik gemerlapnya hiruk-pikuk kota, terdapat cerita yang tak sering terdengar—kisah tentang Program Indonesia Pintar (PIP), sebuah cahaya harapan yang disulut oleh pemerintah bagi peserta didik dari keluarga miskin atau rentan miskin. Siapa saja penerima PIP?
Lebih dari sekadar bantuan finansial, PIP memperluas akses dan memberikan kesempatan belajar kepada mereka yang membutuhkan.
Tujuan dari PIP memancarkan jelas, menjadi tonggak untuk memastikan setiap anak usia sekolah dari keluarga miskin atau yang berada dalam prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan. Jalur formal dari tingkat dasar hingga menengah, serta jalur non formal seperti Paket A hingga Paket C dan pendidikan khusus, menjadi ruang eksplorasi bagi mereka.
Baca Juga: Bulukumba jadi pilot project UNICEF penanganan anak tidak sekolah
Pemerintah bersungguh-sungguh mencegah putus sekolah, bahkan mencoba meraih kembali siswa yang sebelumnya terjatuh dari jalur pendidikan.
PIP, bagai hujan lembut di musim kemarau, membantu meringankan beban biaya pendidikan, baik yang terlihat langsung maupun yang tersembunyi di balik layar kehidupan sehari-hari.
Siapa saja yang menjadi penerima PIP?
Mereka adalah individu yang memegang Kartu Indonesia Pintar (KIP), dari keluarga rentan miskin, dan bahkan mereka yang memiliki kekhususan tertentu, seperti peserta Program Keluarga Harapan, pemegang Kartu Keluarga Sejahtera, hingga siswa dari lingkungan yang terkena dampak bencana alam.
Baca Juga: Melihat Bulukumba dari atas rumah pohon Binara Cinta Kaisah Ayatulauni di Tandabaca
Penerima manfaat PIP juga mencakup mereka yang hidup dalam bayang-bayang keluarga terpidana, dari daerah konflik, bahkan mereka yang tak pernah menyentuh bangku sekolah—mereka yang putus sekolah namun diharapkan dapat kembali meneruskan pendidikannya.
