Keren! Komunitas literasi di Desa Bontonyeleng Bulukumba ini adalah juga penerbit buku dan toko buku online

- 2 November 2022, 17:49 WIB
Keren! Komunitas literasi di Desa Bontonyeleng Bulukumba ini adalah juga penerbit buku dan toko buku online
Keren! Komunitas literasi di Desa Bontonyeleng Bulukumba ini adalah juga penerbit buku dan toko buku online /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Nyala gerakan literasi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, salah satunya disulut dari Desa Bontonyeleng di Kecamatan Gantarang.

Awalnya berpendaran dar sebuah komunitas literasi bernama Rumah Buku yang di awal kelahirannya merambah sayap gerakan sebagai toko buku online.

Menyebarkan virus literasi pun tak hanya sampai di sana. Rumah Buku yang juga sebagai tempat kelahiran Perpustakaan Rakyat lalu menghadirkan format teranyar yakni sebagai penerbit buku.

Baca Juga: Menterjemahkan 'Sumpah Pemuda' ala Sabda Literasi oleh Rumah Buku dan Kelas Teman Bermain di Ponre Bulukumba

Buku terbitan pertama Rumah Buku adalah buku 'Sabda Teknologi' yang merupakan sebuah kolaborasi esai oleh dua penulis muda Bulukumba yang juga penggiat literasi Rumah Buku sendiri yakni Musakkir Basri dan Nur' Ain, 

Dalam bincang-bincang dengan WartaBulukumba.com pada Rabu, 2 November 2022, founder Rumah Buku, Musakkir Basri, mengungkapkan sekilas perjalanan Rumah Buku sejauh ini.

"Seiring perkembangan waktu dan usia memasuki tahun kedua, kami mencoba membuka Perpustakaan Rakyat, guna keselarasan literasi untuk masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Perpustakaan keliling di Bulukumba menyebarkan virus literasi di tengah warga binaan Lapas

Kini, Rumah Buku hadir pula dengan format baru sebagai penerbit buku yang bergerak independen.

"Tujuannya masih saja sama agar literasi mampu menerangi masyarakat dengan nyala keselarasan," ungkapnya.

Dia lalu menguraikan ihwal abad XXI telah mengajak manusia modern dengan teknologi super cangggih. Modernisasi mengubah sekian manusia kearah keyboard masa depan.

Baca Juga: Rumah Buku dari Bulukumba keliling lapak baca gratis di Kediri Jawa Timur

Buku 'Sabda Teknologi' ini yang ditulisnya pun menghamparkan pemikiran bahwa teknologi telah menyiapkan banyak nuansa berbeda setelah melewati fase tersulit, sebut saja abad pencerahan.

"Hiduplah sebagaimana manusia dan janganlah sekali-kali bersembunyi di balik teknologi," ungkapnya.

Buku 'Sabda Teknologi' pun hadir dalam meretas kegelisahan itu dengan jawaban sederhana.

Baca Juga: Deputi LAN-RI puji 3 ide inovasi Bulukumba, salah satunya Terong Pustaka: 'Dahsyat, belum ada di Indonesia'

"Jangan selipkan dirimu di kantong paling belakang dan mengatakan teknologi telah menyelamatkan hidup dengan copy paste," ujarnya.

Dia lantas mencontohkan, bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita dewasa ini, berlomba-lomba untuk memeluk teknologi agar hidup terpandang dengan pujian.

"Buah percintaan teknologi dengan manusia menuai hasil kontenisasi tanpa selebrasi intelektual. Sebabnya hidup terpojok dalam labirin konsep yang sutradaranya adalah tombol enter," ungkapnya.

Baca Juga: Bulukumba gagas pendidikan 'back to nature' di sekolah

Musakkir Basri menitip segenggam harapan dengan hadirnya buku 'Sabda Teknologi'.

"Buku 'Sabda Teknologi' hadir agar kita tidak mendewakan teknologi dan menyembahnya sebagai satu-satunya penolong zaman," tandasnya.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x