Gerakan '60 Menit Bersama Buku Tanpa Gadget' serentak 26 September 2021

- 25 September 2021, 22:36 WIB
Ilustrasi: Anak-anak membaca buku di Kedai Kopi Litera, Bulukumba.
Ilustrasi: Anak-anak membaca buku di Kedai Kopi Litera, Bulukumba. /WartaBulukumba.com/Alfian Nawawi

"Kemudian Salman yang mempertemukan komunikasi dengan teman-teman lainnya yang juga punya keresahan yang sama," tutur Arman.

Maka bersepakatlah anak-anak muda itu untuk menggelar gerakan "60 Menit Bersama Buku Tanpa Gadget".

Baca Juga: Pustaka RumPut di atas bukit, rumah baca yang terus berdenyut

"Kami berharap gerakan ini bisa lebih masif dan berkelanjutan di semua titik. Baik perkotaan maupun pelosok, mendorong gerakan bersama secara bersama menjunjung tinggi kesetaraan melalui ruang literasi yang digalakkan oleh teman teman yang ada di berbagai tempat," harap Arman.

Karena ruang literasi adalah tempat yang bisa menampung kita semua dari lintas suku, latar belakang usia dan hal lainnya.

Tapi mesti ditegaskan kembali bahwa untuk Bulukumba bukan lagi hal yang baru soal literasi, salah satunya Kedai Litera yang hari ini bisa menjadi patron kita menengok bagaimana gerakan literasi digalakkan dengan basis inklusi dan perpaduan berbagai sektor, salah satunya penjualan berbagai varian minunam dan sekarang berlanjut pada pengembangan podcast sebagai salah satu medium atau bentuk transformasi gerakan literasi.

Baca Juga: Bincang Keren di Kedai Kopi Litera 'Milenial Membangun Peradaban melalui Literasi'

Ihwal berbagai titik yang dijadikan lokasi aksi gerakan ini, Arman menjelaskan bahwa untuk edisi perdana saat ini baru Subaltern dan dua di Kabupaten Bulukumba.

Untuk Bulukumba, rencananya dimotori oleh komunitas Hamaika Project dan Kedai Kopi Litera network di depan Kantor Camat Rilau Ale.

Di Kabupaten Maros tepatnya di Senyawa Burger, sekaligus digelar kegiatan latihan kepenulisan.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah